Seperti sudah ‘waktu’nya atau lagi jamannya.. si pemilik Brand sepertinya tidak hanya ingin mengembangkan brand ‘sendirian’ lagi tetapi malah ‘membuka diri’ berkolaborasi dengan Brand lain dengan tujuan pastinya untuk mengembangkan pasar.. Dengan semangat New Wave Marketing, memang ini jamannya kolaborasi, karena market saat ini memang membutuhkan confirm dengan komunitas dan Brand yang sesuai dengan karakter mereka. Dan kolaborasi antar Brand, akan menjadi suatu ‘jembatan’ untuk suatu komunitas untuk meng-konfirm suatu Brand dengan Brand lainnya. Contoh saja yang dilakukan oleh Ice Cream Walls dengan Buavita yang menciptakan suatu produk Ice Cream rasa buah-buahan yang di-
provide oleh Buavita. Unik memang, karena Walls yang sebenarnya kuat dengan iceÂ
cream-nya, melakukan kolaborasi dengan minuman buah-buahan. Keduanya memang memiliki Brand yang kuat secara karakter di kalangan anak-anak. Â Tetapi secara pasar, bisa jadi pecinta Walls dan pecinta Buavita adalah pasar yang berbeda. Taktik cerdik yang dilakukan oleh Walls maupun Buavita. Dengan kolaborasi tersebut, memang tidak semua target market Walls dan Buavita akan tertarik dengan produk ini, tetapi ketika antar Brand bergabung, maka komunitas pecinta masing-masing Brand akan mengkonfirm bahwa kedua Brand tersebut adalah Brand yang sesuai dengan karakter komunitas mereka.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Sari Roti dan Blue Band margarin. Jujur saja, penggemar Sari Roti belum tentu menggunakan Blue Band sebagai pelengkap sarapan paginya. Penggabungan keduanya, akan menciptakan suatu persepsi bahwa kedua produk tersebut memang ‘layak’ disandingkan. Apalagi secara strategi Selling-nya, mereka juga melakukan kerjasama, akan memperkuat kedudukan mereka dalam mengembangkan cakupan pasar. Kolaborasi memang menjadi salah satu strategi bagi pengembangan Brand dalam jaman New Wave seperti saat ini. Namun yang perlu diperhatikan adalah karakter masing-masing Brand memang ‘
layak‘ untuk disandingkan. Dan memang bisa salingÂ
mendukung dan
memperkuat karakter masing-masing Brand. Selain itu, masing-masing Brand harus mampu dikonfirm oleh komunitas pecinta masing-masing Brand. Bagaimanapun setiap komunitas memilikiÂ
anxiety danÂ
desire-nya masing-masing. Maka kolaborasi yang dilakukan oleh masing-masing Brand harus mampuÂ
dikonfirmasi oleh masing-masing komunitas yang tidak bertentangan denganÂ
desire mereka. Kita tunggu saja, Brand-Brand apalagi yang akan melakukan kolaborasi.. akan sangat menarik untuk diperhatikan, karena ke depan Brand akan semakinÂ
personalized..
KEMBALI KE ARTIKEL