Jenuh aku mendengar kata-kata manismu yang terdengar tak cukup satu kali.Tiada hari tenang untuk hidupku ketika bersama kalian. Hari-hari penuh kekacauan yang membuat hatiku gelisah.Jeritan hatiku tak pernah kalian dengar, butiran air mataku yang tiada artinya lagi.Ketika amarah menguasai hati kalian ketika itulah pertanda bahwa aku memang tak ada dimatamu.Terbesit dalam pikiranku bahwa aku memang tak ada gunanya lagi.Apa aku anak buangan? Mungkinkah aku itu sampah bagi kalian? Jika tidak, terus kalian anggap apa aku ini? Tergoda aku untuk berpikir mengakhiri semua ini.Kini aku resah lemah tak berdaya tanpa kalian disisiku. Rinduku akan kemesraan diantara kita pun tak kan terjadi lagi. Suatu hari dikala kita duduk di terasmenikmatiudarasejukdisertaiburung yang berkicauan dan saling bersahutan menandakan bahwa alam sangat bersahabatdengan kita.Tapi kini telah sirna seiring dengan peralihan waktu.