Ya, teman
Bukankah ia selalu memiliki simpanan maaf?
Bukankah ia selalu berusaha memaklumi?
Bukankah ia selalu menjadi diri sendiri?
Lalu, bagaimana
Jika simpanan maaf itu habis?
Jika maklum itu mulai terkikis?
Jika diri sendiri justru ditepis?
Salah siapakah ini...
temanmu selalu mengulangi kesalahan yang sama, bahkan tak pernah kau suka, kau amat murka ketika ia melakukannya.
temanmu selalu saja tidak mau meminta maaf untuk kesalahannya?
temanmu tidak pernah berterimakasih atas maklum yang selalu ia dapat?
temanmu juga tak pernah berusaha lebih baik.
dia stagnan, selalu disitu, tak pernah berusaha saling memahami.
Bagaimana?
apakah salah jika temannya sudah mulai capek untuk selalu memaafkan? capek untuk sekedar memakluminya sekali lagi saja?
selalu trauma, dan selalu merasa sama saja..