Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Lingkungan Hidup....hilang lagi...

5 Juni 2011   15:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 184 0
Lingkungan dan  peringatannya semoga tidak menjadi berhala yang dipuja sekaligus gampang untuk dilupakan, ketika isu politis dan hingar bingar dunia perpolitikan yang semakin tidak tahu malu, masih terlalu seksi untuk ditinggalkan pemberitaan media, isu lingkungan semakin tenggelam dengan isu lain. Peningkatan kualitas lingkungan betapa akan menjadi perbincangan dan mengundang banyak pemikiran tiada hentinya. Hal yang sangat sederhana ketika manusia dan lingkungan sekitarnya tidak lagi berjalan beriringan dikarenakan pola hidup pembangunan yang cenderung menafikan keberlanjutan alam sekitarnya. Hal ini menjadi catatan paling penting bagi bangsa-bangsa di dunia. Perlu disadari bahwa Hari lingkungan hidup juga memiliki banyak kesempatan bagi kita untuk memperbaiki dan mensikapi berbagai isu seputar kemiskinan kualitas hidup individu, pertumbuhan penduduk, pembangunan ekonomi, perlindungan terhadap sumber daya alam, mengatasi polusi, yang akan mempengaruhi rencana masa depan sebuah bangsa. Termasuk Indonesia. Hari lingkungan hidup sedunia ditetapkan pada sidang umum PBB di tahun 1972 untuk menandai dibukanya konferensi Stockholm. Diperingati di tanggal 5 Juni. Hari Lingkungan Hidup se-Dunia menjadi alat dan motor penggerak kampanye untuk mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan lewat keberpihakan secara politik dan aksi aksi yang nyata. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini bertepatan dengan dicanangkannya 2011 sebagai "International Year of Forest" dan United Nation Environment Programme (UNEP) menetapkan tema "Forest: Nature at Your Service".(UNEP,2011). Kegiatannya dipusatkan di India. Sedangkan di Indonesia mengambil tema "Hutan Penyangga Kehidupan" guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup. Hal tersebut merefleksikan  urgensi negara-negara untuk menyetujui berbagai hal yang mendesak mengenai perubahan iklim dan kepedulian terhadap pengejawantahan lewat manajemen tata kelola lingkungan dan pemberantasan kemiskinan. Memerangi perubahan iklim dan melindungi ekosistem membutuhkan perhatian khusus dan isu bagi semua pihak. Tiap usaha setiap individu tidak terlepas besar atau kecil dapat berkontribusi dalam pembangunan lingkungan yang berkelanjutan dengan memperbaiki ekonomi dan komunitas sekitarnya. Dalam kenyataannya perubahan iklim menjadi permasalahan dunia dan semua pihak berjuang mencari jalan keluarnya. Kebijakan politik dan ekonomi memang terkadang mengabaikan hal yang penting karena memang masalah yang ada sangat dilematis. Sepertinya memang dunia membutuhkan "Revolusi Industry Lanjutan" untuk mengatasi semua permasalahan perubahan iklim dan dampak gas buang atau emisi di bumi kita ini. Untuk itu dibutuhkan alih teknologi dan usaha yang ramah terhadap lingkungan, dan menciptakan lapangan kerja berbasis ekologi (eco-industry dan green job) yang beberapa tahun belakang ini hanya sekedar pelengkap pertumbuhan ekonomi. Industri sebagai salah satu penyumbang penyebab perubahan cuaca diharapkan berperan aktif bisa menggunakan kebutuhan energinya secara efisien. Lebih mengutamakan energy alternative dengan tetap menanamkan kesadaran serta gaya hidup yang mendukung terciptanya kebiasaan yang memperhatikan lingkungan sekitar kita. Menunggu berbagai kebijakan yang merepresentasikan keinginan di atas memang harus sedikit bersabar. Karena, banyak kepentingan yang bermain di dalam pembuatan sebuah kebijakan. Entah pengusaha, pemodal asing, intrik politik, dan masyarakat. Selayaknya dengan kondisi seperti ini tiap individu masyarakat Indonesia bisa mendedikasikan hari lingkungan hidup ini dengan implikasi yang nyata dan bertalian dengan kehidupan keseharian kita. Apa yang bisa kita lakukan pada hari lingkungan ini. Bertindak dengan kemampuan yang kita bisa di antaranya:

  • Menghindari berbelanja yang tidak mendesak (terkait dengan gaya hidup dan potensi  terciptanya sampah).
  • Lebih sering menggunakan sarana transportasi publik (dengan catatan mass rapid  transportation system yang ada harus segera dibenahi).
  • Menggunakan air secara efisien (lebih memanfaatkan jasa penyediaan air oleh Negara).
  • Mengurangi penggunaan pendingin ruangan (mengurangi gas karbon dan emisi).
  • Mencoba mengadopsi philosofi mengurangi, mendaur ulang, menggunakan kembali berbagai kemasan dalam kebutuhan domestik kita.
  • Membeli barang dengan label eco-friendly yang terpercaya.
  • Menghemat listrik.
  • Menanam pohon di sekitar lingkungan kita.
  • Menggunakan alat kantor secara efisien.
  • Memisahkan sampah antara organik, kertas, plastik dan lainnya.
  • Mengurangi atau bahkan berusaha menolak penggunaan tas plastik dan styrofoam.
  • Jadilah bagian dari kampanye lingkungan hidup di sekitar lingkungan kita.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun