Sejak 21 Nopember 2011, kawasan Asia Tenggara seakan memanas dengan adanya informasi rencana pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Darwin, Australia Utara, dimana rencannya pangkalan tersebut akan mulai dibangun pada pertengahan 2012, dengan menempatkan 2.500 prajurit Marinir beserta peralatan tempurnya, termasuk tank dan pesawat tempur. Dilain pihak, AS sendiri menyangkal jika pangkalan militer itu akan digunakan sebagai pasukan untuk menyerbu, melainkan sebagai pasukan bantuan ketika terjadi bencana alam di wilayah tersebut dan sekitarnya.