“Jadi, kamu ingin menguasai negeri ini, Achong?” tangannya gemetar memegang tongkat yang sudah berwarna usang. Jemarinya dikepalkan, giginya gemelutuk, matanya tajam menahan amarah yang sudah memuncak. Ia memperlihatkan semangat nasionalisme, patriotisme, bahkan chauvinisme yang tinggi.
KEMBALI KE ARTIKEL