Seorang yang berpikir bebas mengatakan manusia sudah “menciptakan” surga dan neraka dalam pesepsinya sebelum Tuhan menciptakannya. Ungkapan ini bersumber pada realitas sejarah bahwa sebelum masuknya agama yang membawa kitab suci dan di dalamnya menjelaskan adanya surga dan neraka maka surga dan neraka versi manusia sudah mendahuluinya. Bahkan masa pra aksara manusia primitif sudah “menjelaskan” adanya surga dan neraka dalam versi yang sederhana. Tradisi menhir, dolmen dan sesaji adalah sebuah proses rekontruksi dimensi surga dan neraka secara sederhana dalam persepsi manusia primitif.
KEMBALI KE ARTIKEL