Kemetak mengeluh kepada Markotop mengenai tetangganya yang dia benci " Mar, si Sudrun itu memang keterlaluan. Tetangga tetapi tidak pernah baik sama saya, selalu meremehkan saya. Saudara-saudara sebelah rumah juga ikut-ikutan membenci saya. Rasanya saya harus pindah rumah nih Mar, saya tidak betah inginnya pindah di perumahan saja yang orang-orangnya tidak mengurusi masalah tetangga alias nafsi-nafsi. Hidupnya tenang tidak ada ghibah, cek-cok masalah anak anak"
KEMBALI KE ARTIKEL