Beberapa tahun lalu seorang anak keturunan, hidup ditengah-tengah pergaulan anak-anak di Menteng tatkala dia bersama ibunya Stanley Ann Dunham Soetoro mulai bermukim di Jakarta tahun 1969, anak itu kerap dipanggil ibunya Berry, mereka tinggal di sebuah rumah batu yang biasa di Jalan Haji Ramli No. 16, Jakarta. Di situ, anak itu main umpet-umpetan di sebuah masjid lokal, berkelahi main anggar dengan tongkat bambu dan belajar kata-kata jorok dalam bahasa Indonesia. Teman-temannya dan para gurunya mengenang Berry sebagai menyolok karena tingginya dan kulit hitamnya. Fermina Katarina Sinaga Suhanda gurunya di kelas tiga SD Negeri Menteng 1 (atau SD Besuki) di Menteng, mengatakan bahwa walaupun Berry hidup di tengah suatu budaya yang asing Berry selalu menghendaki mengatur murid-murid lain supaya berbaris di depan kelas, dimana Obama selalu mau jadi nomor satu, berada di depan sehingga Secara psikologis Berry selalu ingin memimpin teman-temannya.