Di televisi kita pun bisa menyaksikan hal seperti itu setiap hari. Para pelawak kita yang menjadikan kekurangan lawan main sebagai bahan olok-olok, saling mengejek dan menghina. Dan ajaibnya, para penonton tertawa senang melihat dan mendengar olok-olokan yang jelas-jelas menghina dan melecehkan. Lihat saja Tukul Arwana yang setiap hari di Bukan Empat Mata, jelas sekali menghina teman-temannya yang duduk sebagai penonton di belakangnya. Terkadang juga menghina Vega Darwanti teman presenternya. Tapi penonton merasa senang dan tertawa-tawa dengan gembira mendengar ‘kekurangajaran’ Tukul setiap malam. Ajaib sekali bukan?
KEMBALI KE ARTIKEL