Aku adalah anak gembala selalu riang serta gembira
Karena aku rajin bekerja tak pernah malas ataupun lelah...
...sepenggal lagu yang sering dinyanyikan oleh siswa sekolah dasar. Dengan bergembira mereka menyanyikannya diiringi dengan tepuk tangan berirama.
Musik merupakan salah satu dimensi pengembangan kreativitas yang merupakan intisari dari pengembangan musik di sekolah dasar, khususnya diarahkan pada kreativitas estetis.
Tujuan umum pengajaran musik adalah:
1. Murid memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi pola irama dengan benar.
2. Murid memiliki pengetahuan tentang melodi, merasakan melodi melalui pengalaman musik dan penghayatan music, mempunyai bayangan penginderaan gerak melodi (bayangan nada), membuat pola-pola melodi sederhana dan membaca notasi melodi dengan benar.
3. Murid memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak harmoni, mengiringi lagu-lagu sederhana dengan alat musik harmoni secara benar.
4. Murid memiliki pengetahuan tentang bentuk/ struktur lagu, merasakan bentuk lagu melalui pengalaman dan penghayatan musik. Mempunyai bayangan penginderaan bentuk/ struktur lagu dan mengarang lagu sederhana.
5. Murid memiliki pengetahuan tentang ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan macam-macam tingkat ekspresi, menyanyikan atau memainkan lagu dengan tingkat ekspresi yang tinggi.
Pembelajaran musik di sekolah dasar diberikan secara bertahap menurut tingkat perkembangan anak. Tujuan pembelajaran umum dan rincianya dalam TPK yang diharapkan dapat dirumuskan dalam bentuk trasaksional praktis, masing-masing diurutkan dalam suatu urutan yang logis dan berkesinambungan dan terus menerus.perlu diperhatikan pengajaran unsur musik pada dasarnya tidak dapat dipelajari secara terpisah-pisah atau satu persatu, sebab unsur musik secara integral telah menjadi satu dalam suatu komposisi.
Dalam pembelajaran musik sebaiknya melalui pengalaman bermusik. Melalui lagu model atau lagu baru, membahas makna lagu, kemudian baru membahas unsur-unsur musik yang ada. Setiap komposisi atau lagu dapat digunakan untuk mempelajari seluruh unsur dengan perbedaan tekanan tiap unsurnya. Hal ini terjadi, karena komposisi atau lagu memang tersusun dari unsur-unsur musik tersebut, sehingga terjadi silmultan merupakan rekontruksi penyusunan komposisi lagu tersebut.
Pengajaran musik lebih menekankan terlebih dahulu rasa irama, rasa nada (bayangan nada) untuk bernyanyi dengan tingggi rendah nada secara tepat dan denyutan-denyutan pulsa secara benar. Pengajaran diharapkan tidak menekan pada menghafalkan melodi terlebih dahulu atau bahkan menterjemahkan not angka. Model pembelajaran ini akan membuat anak mengalami kesulitan dan justru menghambat tumbuhnya rasa musik.
Lagu model diajarkan melalui mendengarkan musik, menirukan akhirnya anak akan hafal secara alamiah. Lagu model tidak diajarkan dengan membaca musik terlebih dahulu, hal ini dengan pertimbangan belajar harus dimulai dengan hal yang mudah ke yang sulit, sederhana ke konplek, disenangi ke yang kurang senang, mudah ke rumit dan sebagainya.
Murid sebagai Subjek Didik
Pembelajaran berlangsung jika terdapat interaksi yang baik antara guru dan murid. Interaksi terjadi jika guru mampu mengenal,memahami menerima anak apa adanya dan bertindak sesuai dengan keadaan masing-masing individu anak. Anak yang berada pada lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya dibanding anak yang tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam. Hal ini terjadi pengalaman anak telah teridentifikasi dan kadang terinternalisasi dalam dirinya, sehingga akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Pengalaman mendengar, meniru akan memberikan kemampuan pada anak dalam bernyanyi.
Guru sebagai Fasilitator
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran musik di sekolah dasar dengan baik, guru paling tidak harus memiliki pengetahuan bagaimana membelajarkan musik pada anak SD, memiliki rasa suka pada musik, kemauanuntuk mengajarkan pada anak, pemahaman bahwa pembelajaran musik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, meliputi : rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik.
Sarana dan Media Musik
Pembelajaran musik dilaksanakan melalui kegiatan pengalaman musik yang senantiasa berkenaan dengan bunyi. Untuk itu idealnya musik mempunyai tempat yang terpisah agar tidak mengganggu kelas yang lain. Belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif, misalnya: tape recorder, VCD. Alat musik pasif efektif untuk pengembangan rasa tetapi kurang tepat untuk pengembangan keterampilan, maka praktek langsung berbagai kegiatan pengalaman musik sangat mutlak, misalnya: bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain musik, improvisasi, dan kreativitas.
Materi Musik
Pembelajaran musik adalah pembelajaran tentang kemampuan bermusik dengan didasarkan pada fundasi rasa bermusik ( sense of music ). Rasa bermusik ditandai dengan tumbuhnya rasa irama, bayangan nada, dan rasa harmoni. Pengembangan kemampuan bermusik harus diawali dengan pemahaman makna dan ciri unsur-unsur musik yang membentuk lagu atau komposisi. Penyampaian kajian unsur-unsur musik hendaknya dilakukan melalui pengalaman musik, sehingga kajian musik menjadi praktis dan mudah dalam pemahamannya.
Unsur musik yang dikembangkan antara lain: dasar teknik bernyanyi, irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu, serta ekspresi.
Metode Pembelajaran Musik
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan belajar musik agar mencapai tujuan pembelajaran musik, yaitu tumbuhnya rasa musik dan pada akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis anak sebagi media ungkap ekspresi. Pembelajaran dilaksanakan dengan penekanan pengalaman musik agar anak secara urut memiliki pengetahuan, pemahaman dan apresiasi musik, keterampilan musik, dan pada akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis.
O'brien 91983) mengemukakan bahwa berdasarkan teori Piaget dan Bruner tentang tahap berpikir anak telah menyimpulkan bagaimana seharusnya memberikan pengajaran musik sebagai berikut:
1. Cara belajar yang terbaik bagi anak seharusnya melalui pengalaman musik, dan pengalaman tersebut harus bermacam-macam sebagai perkembangan mental yang disebut "pembentukan konsep". Konsep tersebut sebagai dasar menarik kesimpulan dalam cara melambangkannya dengan notasi musik.
2. Anak mempunyai tahap perkembangan yang perlu diperhatikan dan disesuaikan dalam pelaksanaan kelas musik. Anak kecil dapat menguasai otot besar tetapi tidak untuk otot kecil.
3. Anak memiliki kebutuhan dan emosi yang berbada, mereka masih memiliki egosentris, mungkin belum dapat menikmati kegiatan musik bersama-sama, sedang anak besar lebih suka pengembangan musik ansambel yang dilakukan bersama-sama.
4. Pengajaran musik yang ideal menggunakan unsur-unsur musik yang terdapat dalam lagu model untuk pengalaman musik, irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu serta ekspresi dan selanjutnya dianalisis hingga memperoleh kesimpulan pada tingkat berpikir abstrak, melambangkan dan menuliskan notasinya. Pola yang dapat digunakan adalah pengalaman, pengkategorian, perlambangan, dan penulisan.
Kesimpulan yang dapat kita petik adalah, bahwa pembelajaran musik adalah kegiatan aktif dalam pengalaman musik. Pembahasan unsur-unsur musik disampaikan bersamaan dengan kegiatan pengalaman musik dengan cara alamiah bernyanyi, bermain, bergerak, dan analisis lagu model jika kajian teoritis. Mari kita sebagai calon guru/guru berusaha untuk menjadi guru musik yang professional dan mengamalkan ilmu yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.