Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sudjojono di Muka Cermin Dirot Kadirah

20 Februari 2014   23:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 138 0

Sudjojono hidup kembali. Setidaknya itu yang saya rasakan saat mengamati lukisan-lukisan perupa Dirot Kadirah yang dipamerkan di Tugu Kunstkring Palaeis 31 Desember 2013 – 12 Januari 2014 bersama dengan para perupa Atika Hariyadi, Shohieb Toyaroja dan Yopi Hendiana.

Wawasan mendalam di balik lukisan-lukisan Sudjojono yang mencerminkan pergulatan batin seseorang dengan lingkungan berikut kebiasaan-kebiasaannya amat kuat membayangi lukisan-lukisan Dirot.  Seperti juga lukisan-lukisan Sudjojono, lukisan-lukisan Dirot mencerminkan pelukisan obyek-obyek tertentu secara rinci, lugas, serta tulus.

Dirot dan Sudjojono

Garis dan warna-warna tegas menghiasi nyaris keseluruhan lukisan-lukisan Dirot yang kebanyakan melukis aktivitas sehari-hari masyarakat pesisir seperti  panorama laut, keuletan nelayan, aneka jenis ikan, dan suka duka menjadi keluarga nelayan.

Komposisi garis dan warna dalam lukisan-lukisan Dirot menyiratkan warna-warna gotikyaitu permainan warna yang membuat lukisan memiliki aneka lapisan makna irasional dan  asing; obyek-obyek alami dibetot dari bentuk-bentuk alamiahnya menjadi  bentuk-bentuk baru yang aneh. Di samping itu, warna-warna gotik juga menyiratkan hasrat dan sensualitas (Bdk Margaret Cohen, 1993:3-4).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun