Mi instan memang identik dengan makanan yang kurang bergizi atau nggak sehat. Dalam satu bungkus mi instan, kandungan natriumnya bisa melebihi kadar yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Makanya, kalau mi instan dikonsumsi setiap hari bisa menimbulkan masalah kesehatan. Mungkin, efeknya tidak dirasakan secara langsung. Tapi, di masa depan bisa muncul risiko penyakit stroke, kanker, jantung, dan lain sebagainya.
Kalau di Indonesia, kamu pasti banyak mendapati ibu-ibu yang ngomel saat anaknya sering makan mi instan. Tapi, di Korea, Cina, Jepang, dan Hong Kong, mereka malah menyediakan mi instan sebagai makanan pokok.
Mungkin sebagian orang menganggap jika mi instan adalah makanan yang praktis. Makanya mereka lebih memilih makan mi instan daripada masak makanan yang lain.
Lalu, apa rahasia mereka agar tetap sehat walau sering makan mi instan? Ternyata alasan di balik sehatnya orang Korea dan sekitarnya meski sering makan mi instan adalah sering jalan kaki dan hobi berolahraga.
Orang Korea lebih sering berjalan kaki dibanding menggunakan transportasi. Kebiasaan mereka inilah yang membuat kalori atau lemak dalam tubuh jadi berkurang.
Kalori dan lemak yang dihasilkan dari mi instan itu akan terbakar dan berkurang seiring dengan kebiasaan berjalan kaki. Bukan cuma itu, mereka juga suka makan sayuran dan bawang-bawangan, tidak suka memanaskan makanan, dan mengonsumsi makanan segar.
Itulah yang membuat orang Korea tetap sehat walaupun sering makan mi instan. Mereka terhindar dari makanan yang teroksidasi, lemak, dan kalori yang menumpuk.
Tapi, karena kebanyakan orang Indonesia jarang berolaharaga, jalan kaki, dan malas gerak, fenomena ini tidak bisa dipukul rata sama seperti orang Korea pada umumnya. Jadi kalau kita, lebih baik mengonsumsi makanan yang sehat saja, ya!