Di Indonesia, istilah "asam urat" dan "rematik" atau "encok" sungguh sangat populer. Untuk semua keluhan sakit / nyeri / pegal / ngilu pada tulang, persendian, urat dan otot, masyarakat kita dengan sangat mudah menyebut "asam urat" dan "rematik" sebagai nama penyakitnya, termasuk untuk keluhan sakit lutut atau dengkul. "Asam urat ni dokter", "Rematik ni dokter", itulah yang sering kita ucapkan dan kita dengar jika kita atau keluarga kita menderita sakit lutut.
Tapi pada kenyataannya banyak di antara kita yang masih belum mengerti arti sesungguhnya dari istilah rematik dan asam urat. Oleh karena itu, banyak di antara kita yang belum bisa membedakan antara rematik dan asam urat.
.
Rematik = Rasa Sakit, Rematik Selalu Ada Penyebabnya
Rematik berarti rasa sakit / nyeri / ngilu / pegal / kaku pada tulang dan persendian, urat, ataupun otot. Keluhan rasa sakit inilah yang sebenarnya disebut rematik. Rematik hanya sebuah istilah untuk rasa sakitnya, hanya nama lain atau sinonim untuk rasa sakitnya ; tidak menjelaskan penyebab penyakit. Keluhan rematik selalu ada penyebabnya, dan asam urat merupakan salah satu penyebab rematik. Ini berarti, rematik lutut bisa disebabkan oleh bermacam-macam penyakit, rematik lutut tidak selalu disebabkan oleh asam urat.
Jadi, selain asam urat, apa penyebab sakit lutut ; apa penyebab rematik lutut ? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus terlebih dahulu mengerti anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh yang menyusun sendi lutut kita.
.
Anatomi Dan Fisiologi Sendi Lutut ( Articulatio Genu, Knee Joint )
Sendi lutut manusia tersusun dari pertemuan empat tulang :
- Tulang paha ( os femur ).
- Tulang lutut ( os patella ). Kita sering menyebutnya sebagai tulang "tempurung lutut" atau "batok lutut".
- Tulang kering ( os tibia ).
- Tulang betis ( os fibula ).
Tulang-tulang ini membentuk sendi lutut ( articulatio genu ) dengan rongga sendi yang berisi cairan sendi di dalamnya. Cairan sendi berfungsi sebagai pelumas sendi, agar tulang-tulang tidak saling berkontak/bergesekan, baik di saat istirahat maupun di saat ada beban/pergerakan. Kita sering menyebut cairan sendi lutut ini sebagai "oli" lutut.
Di dalam rongga sendi lutut, ujung bawah tulang paha dan ujung atas tulang kering masing-masing mempunyai tulang rawan (cartilago) yang berfungsi sebagai bantalan atau "bumper" dalam menahan beban berat badan dan saat ada pergerakan.
Masing-masing tulang penyusun sendi tersebut berhubungan dengan otot-otot di sekitarnya melalui urat. Di antara keempat tulang penyusun sendi lutut, juga terdapat ikatan-ikatan melalui urat. Urat penghubung antara otot dengan tulang disebut tendon. Urat penghubung / pengikat antar-tulang disebut ligamentum. Jumlah tendon dan ligamentum pada sendi lutut sungguh sangat banyak, dari yang kecil-kecil sampai yang besar-besar dan panjang. (Gambar di bawah ini hanya menunjukkan beberapa urat besar di bagian depan lutut saja).
Di dalam urat-urat inilah dapat tertimbun kristal asam urat jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi ( hiperurisemia / hyperuricemia ). Timbunan kristal asam urat di dalam urat-urat inilah yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada urat-urat di sendi lutut, walaupun di saat istirahat, di saat tidak ada beban ataupun pergerakan sendi.
Struktur dan susunan semua pembentuk sendi lutut manusia memungkinkan kita bisa menggerakkan tungkai ; memungkinkan kita duduk, berdiri, berlari, mendaki, memanjat, menendang, melipat dan meluruskan tungkai. Struktur dan susunan ini juga yang memungkinkan sendi lutut bisa menerima beban sebagaian / seluruh berat badan di saat berdiri, di saat akan duduk, saat akan bangun dari duduk, saat akan berjongkok, saat akan bangun dari berjongkok, saat berjalan, saat akan berlutut / bersujud, saat akan bangun dari berlutut / bersujud, saat berjalan mendaki, berlari, memanjat, melompat, menendang, dan sebagainya. (Gerakan-gerakan dan beban tanggungan sendi lutut ini dapat pembaca praktekkan dan hayati saat ini juga).
Sakit Lutut ( Rematik Lutut ) : Apa Saja Penyebabnya ?
Sakit lutut atau rematik lutut dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyakit, yaitu :
- Pengapuran sendi atau Osteoartritis ( Osteoarthritis ).
- Kegemukan ( Obesitas ).
- Asam Urat.
- Cedera / trauma urat dan sendi lutut.
- Infeksi tulang dan sendi lutut.
- Kelainan sistem kekebalan tubuh dan kelainan darah, seperti penyakit Rheumatoid Arthritis dan penyakit Lupus ( SLE / Systemic Lupus Erythematosus ).
- Tumor atau keganasan (kanker) tulang.
- Dan lain-lain.
Tentu saja masing-masing penyakit di atas mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Tulisan ini akan membahas tiga penyebab tersering rematik lutut dan bagaimana cara kita menentukannya.
.
Pengapuran Sendi ( Osteoarthritis )
Pengapuran ( Osteoarthritis, sering disingkat OA ), penyebab tersering dari keluhan sakit lutut, merupakan penyakit yang berkaitan dengan proses penuaan. Semakin tua, tulang kita semakin rapuh / keropos ( kekurangan zat kapur atau Kalsium / Calcium / Calc ). Tulang yang keropos secara perlahan mengalami penyusutan / penipisan / penciutan, sehingga permukaan dan tepi-tepi tulang menjadi kasar, menonjol, atau bahkan meruncing atau bertaji. Tonjolan pada tepi tulang yang mengalami keropos inilah yang disebut pengapuran. Osteoporosis (rapuh tulang) dan pengapuran tulang merupakan dua proses yang berlangsung secara bersamaan / simultan dan secara kronis. Semakin keropos sepotong tulang, semakin hebat pengapurannya.
Pengapuran tulang inilah yang menimbulkan rasa sakit / nyeri pada urat ataupun sendi, karena ia menekan / bergesekan dengan urat-urat di sekitarnya, terutama di saat ada pergerakan atau di saat ada beban terhadap sendi. Selain itu, juga terjadi penipisan atau kerusakan tulang rawan (cartilago) pada ujung tulang, dan berkurangnya jumlah cairan sendi di dalam rongga sendi.
Di bawah ini ditampilkan contoh foto Roentgen kasus osteoarthritis lutut atau pengapuran sendi lutut.
Dengan semua penjelasan di atas, maka kita dapat mengerti mengapa sakit lutut yang disebabkan oleh pengapuran (osteoarthritis) mempunyai ciri-ciri :
- tidak menunjukkan tanda-tanda peradangan akut seperti panas, kemerahan, dan pembengkakan pada sendi lutut,
- cenderung lebih berat terasa di saat ada pergerakan dan beban pada sendi lutut,
- cenderung berkurang / hilang jika sendi yang sakit diistirahatkan / didiamkan,
- cenderung lebih berat dirasakan oleh orang gemuk daripada orang kurus, dan
- cenderung lebih berat terasa di saat cuaca dingin ( malam hingga pagi ).
.
Pengapuran (OA) sendi lutut lebih cenderung diderita oleh :
- Orang usia lanjut, di atas umur 50 tahun.
- Wanita, karena sebagian kalsium terpakai / terbuang di saat menstruasi, kehamilan, dan persalinan.
- Orang yang jarang / tidak pernah olahraga.
- Orang yang jarang / kurang makan sayur.
- Orang gemuk.
- Orang yang jarang terpapar / terkena sinar matahari.