Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Absensi 85% dan Setumpuk Masalah yang Menyertainya

20 Oktober 2010   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 151 0





Kampus kita membuat suatu keputusan yang sangat bagus untuk meningkatkan popularitas semu (bagi mereka “birokrasi kampus lain, mahasiswa, ilmuan, dosen, atau lainnya” yang tidak mengetahui carut-marut dunia akademik di kampusku) di dunia pendidikan tinggi kota Yogyakarta khususnya, dan Indonesia umumnya. Apa itu? Yaitu kenaikan Absensi dari 75% menjadi 85%. Silahkan simak baik-baik.



Saya ingin mengajak anda berputar-putar dahulu. Kita tidak akan langsung sampai pada inti masalah  yang ingin saya kemukakan. Untuk mengerti secara lebih mendalam dengan situasi di kampusku, anda perlu setidaknya mengikuti kuliah dan dunia organisasi minimal selama 6 bulan, atau sekurang-kurangnya 3 bulan (dengan syarat anda harus super-aktif). Mengapa harus demikian?? Jawabannya adalah karena masalah utama di kampusku ini jarang sekali muncul dipermukaan (masalah terselubung) tetapi merupakan masalah classic yang terus dipertahankan hingga sekarang (Hebatkan kampusku. Jika kampus lain berusaha menyelesaikan masalah, maka kampusku adalah kebalikannya : mempertahankan suatu masalah). Oke, jika anda masih bingung, 2 poin merah diatas akan lebih saya perincikan lagi. Pertama, mengapa harus mengikuti kuliah? Pertanyaan sederhana yang akan dijawab dengan sederhana pula. Ketika kuliah, anda akan mengetahui bahwa permasalahan terbesar sebenarnya ada disini. Dari sini anda akan mengetahui masalah satu persatu seperti :


  1. Jadwal kuliah yang suka berganti sesuai mood-nya dosen
  2. dosen yang bercerita ngalor-ngidul,
  3. dosen proyek (istilah untuk dosen yang lebih mementingkan cari duit banyak lewat proyek ketimbang mengajar di kampus),
  4. dosen yang tidak disiplin,
  5. pengisian KRS yang carut-marut,
  6. nilai yang lambat keluar,
  7. nilai yang “entah mengapa, bisa berubah sendiri”,
  8. CBIS yang kacau, dll
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun