Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Hamba

1 Oktober 2014   01:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:52 70 7

Mengapa engkau terlihat begitu luka

Padahal engkau masih berjalan dengan sepasang mata

Mengapa engkau memeras air mata

Apakah karena engkau hanyalah seorang hamba?

.

Pada suatu waktu

Seorang hamba tengah berpacu

Dengan kehilangan yang tengah memuncak di dadanya yang paling kiri

Dan dengan bekas-bekas lukanya yang sembuh sendiri

.

Aku melihatnya bersujud di antara hujan

Dikerumuni orang-orang yang saat itu berhenti di tepi jalan

“Tuhanku... Jika luka yang tak tampak ini adalah rindu

Aku ingin lebih besar rinduku pada-Mu...”

.

Orang-orang mulai gelisah

Mereka berbisik setengah lupa—

“Apa ia sudah gila?

Berbicara pada udara?”

.

Tak ada yang gila

Kecuali mereka yang (sengaja) lupa muasal hadirnya

Tak ada yang gila

Kecuali mereka yang (sengaja) tenggelam dalam keduniaannya

Dan mereka terlihat begitu luka

Padahal mereka masih berjalan dengan sepasang mata

Dan akhirnya mereka memeras air mata

Saat tersadar mereka hanyalah seorang hamba

.

Pondokan Ikhlas, 28 September 2014

Dalam rindu yang teramat dalam

Salam hangat dan semangat dari DP Anggi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun