Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

Belajar dari Juara Tinju Kelas Berat, Tyson Fury, Bangkit dari Keterpurukan Menuju Kesuksesan

24 Februari 2020   19:10 Diperbarui: 24 Februari 2020   19:12 326 6
Setiap orang mempunyai kisah hidup yang berbeda-beda. Kisah hidup itu acap kali memberikan pelajaran dan pesan kepada orang lain.

Normalnya kita tertarik untuk belajar dari kisah hidup orang-orang sukses. Terlebih lagi, orang-orang yang meraih kesuksesan bukan dengan cara instan, tetapi melewati ragam pengalaman sulit dan tantangan di dalam kehidupan.

Petinju Tyson Fury baru dinobatkan sebagai juara kelas berat nomor satu dunia. Gelar Tyson ini diraih setelah dia berhasil mengalahkan juara WBC Deontay Wilder pada ronde ke-7. Pertandingan tinju ini berlangsung di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada (23/2/2020)

Keberhasilan Tyson Fury ini menarik perhatian publik Inggris, tempat asalnya. Bahkan banyak orang yang berniat agar Tyson Fury bisa bertarung dengan rekan senegaranya, Anthony Joshua. Rekan senegaranya ini merupakan pemegang gelar WBO, WBA,  dan IBF.

Kalau pertandingan antara Tyson Fury dan Anthony Joshua berlangsung, hal itu akan menjadi salah satu headline besar di Inggris dan di dunia.

Salah satu judul harian kompas.com (24/2/2020) menulis kalau saja Tyson Fury bertanding melawan Anthony Joshua, pertandingan itu bisa setara dengan momen di mana Inggris menjadi juara piala dunia 1966.

Keberhasilan Tyson Fury memberikan inspirasi baru bagi rakyat Inggris. Tyson Fury sudah menjadi seorang yang sukses. Kesuksesannya patut diteladani dan dipelajari.

Apalagi kalau kita menilik kesuksesannya itu bertolak dari perjalanan hidup Tyson Fury secara keseluruhan hingga berada di puncak karirnya sebagai seorang petinju saat ini.

Kesuksesan Tyson Fury tidak lepas dari titik-titik sulit di dalam hidupnya. Tyson Fury pernah berada pada titik terendah dalam kehidupannya.

Dia pernah menjadi seorang pengguna kokaine dan peminum alkohol berat. Karena gaya hidupnya ini, berat bedannya berlebihan untuk kategori seorang petinju profesional.

Terlahir sebagai seorang prematur sebulan dari waktu yang ditentukan pada 12 Agustus 1988, dokter yang menangani kelahiran Tyson Fury berspekulasi kalau dia tidak akan bertahan hidup. Namun spekulasi itu tidak terbukti. Tyson Fury malah menjadi juara petinju kelas berat saat ini.

Menariknya, nama "Tyson" diberikan oleh sang ayah karena terinspirasi oleh Mike Tyson. Bahkan ayahnya berharap kalau Tyson Fury bisa melampui kesuksesan Mike Tyson.

Karir Tyson Fury bermula saat dia memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah di usia 11 tahun. Di usia-usia sangat muda, dia sudah merasakan menjadi petinju amatir. Dari seorang petinju amatir hingga menjadi petinju pro pada usia 20 tahun.

Harapan sang ayah agar Tyson Fury menjadi petinju hebat saat dia berhasil mengalahkan Wladimir Klitschko pada tahun 2015. Namun pencapaian itu tidak dibarengi dengan cara hidupnya.

Harapan sang ayah seolah perlahan pupus saat Tyson Fury terjebak pada penggunaan kokaine dan alkohol. Hal ini menyebabkan berat badannya naik.

Ujung-ujungnya, Tyson Fury mengalami depresi hingga sempat memutuskan untuk mengakhiri dirinya sendiri. Dari titik tertinggi, Tysosn Fury "KO" karena cara hidup yang salah.

Meski demikian situasi ini tidak terus membenamkan Tyson Fury pada titik terendah. Sebuah pengalaman spiritual menghiasi kebangkitan Tyson Fury.

Menurutnya, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan mengendari Ferrari F12. Namun di balik keinginannya itu, dia seolah mendengar suara yang mengatakan untuk tidak melakukan hal itu.

Dalam suara itu, Tyson Fury diingatkan untuk memikirkan keluarganya, anak-anaknya kalau berumbuh tanpa seorang ayah. Karena hal itu, orang-orang akan berpikir kalau dia adalah seorang yang lemah (mirror.co. uk 23/2/2020)

Berkat suara itu, Tyson Fury memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan memulai kehidupan baru. Dia pergi ke konselor untuk mengatasi depresi dan pergi ke Gym untuk mengembalikan keadaan fisiknya.

Sejak tahun 2017, Tyson Fury berusaha melepaskan gaya hidupnya yang salah itu hingga dia dinyatakan bebas dari penggunaan obat terlarang dan kembali dalam keadaan prima untuk bertarung di ring tinju.

Kemenangan Tyson Fury atas Wilder kemarin dinilai oleh banyak orang sebagai sebuah kebangkitan dari keterpurukan. Tyson Fury berhasil mengatasi persoalan gaya hidupnya.

Setelah kemenangan hebat itu, Tyson Fury mendeklarasikan diri sebagai seorang  "raja sudah kembali (the King has returned)" ( mirror.co.uk 23/2/2020).

Kehidupan dari juara tinju kelas berat ini pantas menjadi insipirasi bagi orang-orang yang merasa diri terpuruk. Keluar dari keterpurukan bukanlah sesuatu yang mustahil.

Tyson Fury pernah berada di puncak, tetapi dia jatuh dalam keterpurukan karena cara hidupnya yang salah.

Meski demikian, dia bangkit lagi dari keterpurukan itu dan berusaha untuk kembali menunjukkan kualitasnya. Hasilnya adalah kembali menjadi juara kelas berat. Karena keberhasilannya ini, Tyson Fury menyatakan kalau dia ingin membantu dan memberikan inspirasi kepada sesama (mirror.co.uk 23/2/2020).

Sabuk juara kelas berat yang diraih Tyson Fury membahasakan tentang hidup. Kejatuhan dan keterpurukan di dalam hidup bukanlah akhir dari hidup itu sendiri. Malah itu bisa menjadi titik balik untuk naik ke puncak kehidupan.

Sumber: Sean Ingle, Tyson Fury: from the lowest of lows to the top of the world (Theguardian.com 23/2/2020)

Gobin Dd

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun