Tetapi kalau kita memilih cara hidup yang berseberangan dengan aturan-aturan itu, bisa saja kualitas kesehatan kita juga akan merosot.
Saya teringat pengalaman seorang rekan kerja. Dia menderita sakit tertentu. Lantas, dokter memberikan obat yang mesti dikonsumsi untuk waktu yang agak lama. Namun rekan kerja saya ini berhenti mengonsumsi obat itu karena dia berpikir kalau dia sudah sehat. Setelah itu, hal yang terjadi adalah penyakit lamanya kambuh lagi dan itu membuatnya terkapar di rumah sakit.
Rekan saya ini diberikan pilihan untuk menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi obat untuk sekian waktu. Meski demikian, dia lebih memilih cara yang lain yang berseberangan dengan aturan kesehatan yang telah ditentukan. Alhasil, dia menderita kembali sakit yang sama.
Begitu juga dengan pilihan menjadi sehat. Pilihan menjadi sehat ini menjadi hal yang bisa dilakukan kalau kita menyadari pentingnya kesehatan.
Kalau kita menyadari pentingnya kesehatan, kita bisa mengantisipasi sakit dan memilih untuk hidup sehat. Kalau kita menyadari pentingnya kesehatan, kita pun memilih cara hidup yang baik dan teratur demi investasi kesehatan kita di masa yang akan datang.
Tetapi kalau kita tidak sungguh-sungguh menyadari pentingnya kesehatan, kita bisa memilih pola hidup lain yang bisa menurunkan kualitas kesehatan kita.
Jadi, menjadi pribadi yang sehat adalah pilihan kita. Kalau kita memilih hidup sehat, kita pun mesti mengatur cara hidup kita agar kita mendapatkan kualitas kesehatan tersebut.