"Bang, lagi ngapain...", tepukan tiba-tiba dari seorang pria dibahunya
Mas Lala benar-bener bikin kaget. kertas yang dipegangnya secara otomatis segera disembunyikan kedalam bajunya yang besar. "Ah, kau ternyata Mas Rizal. mau ngapain disini... meliput yah...", tanya Mas Lala singkat. diperhatikannya gaya Reporter ini sudah sangat rapi, kamera yang dikalungkannya tampak sangat mulus dan mengkilat. "Apa liat-liat, bang. kagum sama kameraku ini yah... ini kamera terbaru dan termahal nih bang dari semua harga kamera yang pernah ada di toko-toko desa rangkat ini. asli impor ini, bang", ucap
Reporter dan langsung pamer-pamer kameranya. "kayaknya kau gak tau makai kamera ini, mas Rizal. soalnya ini masih baru, seperti baru keluar dari toko ini aku lihat". kata Mas Lala sambil tetap mengamati kamera Reporter. "Wuah, sampeyan gak tau saya ini siapa di disini. aku ini reporter paling terkenal loh di rangkat ini. udah banyak yang aku poto-poto pake kamera ini loh, Mas Lala. tanya ajah sama
Jingga. pasti katanya iya". kali ini Reporter bicara dengan mata melotot dan menggebu-gebu sambil mengacung-acungkan kameranya.
KEMBALI KE ARTIKEL