Saat ini penggunaan gadget sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Menurut hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2020, persentase kepemilikan gadget anak-anak cenderung lebih mendominasi, sekitar 71.3% anak telah memiliki gadget sendiri, 17.1% milik orang tua, dan 11.6% menunjukkan kepemilikan gadget bersama antara orang tua dan anak. Gadget tidak sepenuhnya berdampak negatif, akan tetapi penggunaan gadget yang tidak bijak pada anak akan memengaruhi perkembangan fisik dan perilakunya. Seperti mudah marah, suka membangkang, meniru perilaku yang terdapat pada gadget, berbicara sendiri pada perangkat tersebut, serta keluarnya kata-kata toxic dari mulut mereka seperti kata 'goblok', 'tolol', 'anjir', 'oon', 'dongo', dan lain-lain. Melihat permasalahan ini, salah satu tim PKM PM IPB University melaksanankan sebuah program yakni OMIZING (Optimizing Character Building) yang dilaksanakan di SDN Babakan Dramaga 04. Bertujuan untuk mengurangi paparan layar gadget pada anak dengan meningkatkan kebiasaan membaca dan minat buku serta mendorong interaksi sosial positif bagi anak-anak, serta meningkatkan karakter anak dengan memiliki etika komunikasi serta paham dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.
KEMBALI KE ARTIKEL