Matematika menjadi mata pelajaran yang sampai saat ini jarang disukai siswa. Bayangan rumus dan angka seakan-akan membuat matematika begitu menyeramkan. Tapi, faktanya memang demikian. Ada beberapa factor yang menyebabkan matematika tidak disukai siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hasil penelitian Anggareni, dkk (2020) menyatakan bahwa Faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan siswa kesulitan belajar matematika yaitu Faktor internalnya adalah sikap siswa,minat belajar, motivasi siswa, dan kemampuan penginderaan, sedangkan factor eksternalnya adalah strategi pembelajaran, peralatan belajar, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Mereka menambahakan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika kesulitan adalah dengan memberikan dorongan dan motivasi sehingga siswa tumbuh rasa ketertarikan untuk belajar matematika dengan lebih baik lagi. Upaya yang dilakukan oleh siswa sendiri yaitu dengan mengikuti les, dan upaya yang dilakukan oleh orang tua adalah dengan memberi motivasi dan mendampingi anaknya belajar untuk mengatasi kesulitan belajar matematika. Hal ini selaras dengan hasil studi pustaka Budiyani, dkk (2021) yang menyatakan bahwa Motivasi belajar akan selalu berbanding lurus dengan Hasil belajar matematika, Siswa dengan motivasi belajar siswa menjadi fator terbesar dalam keberhasilan pembelajaran. Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi akan menghasilkan hasil belaja yang baik, sedangkan siswa dengan motivasi belajar rendah akan berpengaruh pada hasil belajar yang juga rendah, Motivasi belajar tidak hanya bersumber dari diri sendiri (instrinsik) tetapi juga dari orang lain baik itu keluarga, sahabat, guru, masyarakat dan lain-lain (ekstrinsik). Sebagai guru yang menjadi salah satu sumber belajar siswa, menuntuk guru untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran matematika dengan menarik dan menyenangkan. Salah satunya dengan mengaiktkan pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari, lewat etnomatematika.
KEMBALI KE ARTIKEL