Pada hari jumat (14/2) sebagian sekolah sempat meliburkan siswanya meskipun ada yang tidak meliburkan namun memulangkan siswanya lebih awal. Hal ini karena debu abu vulkanik sangat mengganggu pernafasan bahkan jika tidak tahan bisa menimbulkan pingsan. Hal ini diperparah dengan munculnya isu melalui sms broadcast dan BBM yang menyatakan bahwa akan ada letusan kedua yang lebih besar, namun pada kenyataannya tak terbukti.
Bekas hujan abu masih terlihat digenting bahkan tebalnya bisa mencapai 2 cm. Diruang kelas nampak debu mengotori fasilitas sekolah sehingga jika dipaksakan untuk kegiatan pembelajaran akan sangat mengganggu pernafasan siswa. Tak semua sekolah meliburkan siswanya, justru momen ini dijadikan sebagai hari kerja bakti untuk membersihkan sekolah walaupun harus mengenakan masker demi keamanan dan kesehatan. Sehingga saat masuk hari senin sekolah sudah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran.