Betapa empat buku itu begitu mempengaruhi gaya berpikir saya, santai, alon alon asal klakon, ojo dumeh, dan yang pasti, dan sedarurat apapun kondisinya, tetaplah tenang...cool...
Tahun lalu, karena sebuah kecelakaan kecil, saya kehilangan koleksi buku-buku pak Kayam. Bagi saya adalah sebuah kehilangan yang sangat besar, jauh lebih besar dari perban di lengan, kaki, dan motor yang remuk...
Dan kangenku pada buku-buku pak Kayam terus menghantui. Toko buku adalah hal pertama yang ada dikepala saat mengunjungi kota lain, Surabaya, Jakarta, Solo. Di Malang....setiap pojok pusat buku bekas di Wilis rasanya menjadi jadwal rutinku setiap minggu, berharap ada seseorang yang cukup bodoh menjualnya di loakan. Gramedia....?? jangan tanya...bahkan Costumer Servicenya pun gak kenal siapa Umar Kayam...Toko buku online memberi jawaban yang sama, "udah nggak dicetak lagi pak...."
Pertanyaannya adalah, kenapa buku-buku sehebat itu tidak dicetak lagi....? Apakah bangsa ini sudah tidak berhak mendapat pencerahan dari tulisan-tulisan Umar Kayam lagi..?
Akhirnya......bagi yang merasa mencuri sebuah tas punggung berisi 4 buku Umar Kayamku, kira-kira setahun yang lalu, di UGD sebuah rumah sakit di Malang....mudah2an anda memutuskan untuk membacanya, dan menemukan kesadaran dan kebahagiaan.....
Bagi yang bisa membantu memberikan informasi, kemana lagi saya harus mencari 4 buku serial Mangan Ora Mangan Kumpul karya Umar Kayam...harap di sharing.
Terimakasih sebelumnya...