Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Media dan Pemerintahan (Iklan Kampanye Bohong, Warga Facebook Mulai Sindir)

10 Maret 2013   12:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:01 988 0

Guyonan bahkan sindiran terhadap Patai Demokratpun datang silih berganti seperti sindiran yang dilontarkan oleh Meme Comic Indonesia salah satu fanspage di facebook yaitu dengan mengedit iklan Partai Demokrat yang bertagline “katakan tidak pada korupsi” yang diubah menjadi “katakan tidak salah lagi pada korupsi”. Akhir-akhir ini Indonesia memang sedang gencar sekali dengan peggunaan jejaring social baik itu facebook, twitter, G+, yahoo messenger, dll. Terutama facebook dan twitter Indonesia menjadi pengguna terbesar ke-4 di dunia. Sehingga sindiran pada beberapa pihak melalui jejaring media social sudah tak ayal lagi untuk dilakukan. Pesan moral atas sindiran terhadap partai demokrat tersebut harusnya mampu menjadikan Partai Demokrat berbenah diri dan mengevaluasi partainya bahwasannya masyarakat sudah muak dengan kamuflase-kamuflase yang dilakukan oleh pejabat politik Negara ini terutama kader partai Demokrat yang akhir-akhir ini sedang menjadi sorotan publik. Seperti dilansir dalam beberapa artikel bahwa masyarakat telah kehilangan kepercayaan terhadap Partai Demokat seperti yang diungkap oleh Iberamsjah pengamat politik UI “Rakyat tidak percaya lagi. Saya ini sering naik kereta api. Tanya tukang ojek, sopir bajaj di Gambir (stasiun kereta api di Jakarta) mana mereka percaya Demokrat sekarang,

Gambar tersebut menarik perhatian berbagai kalangan tak luput sekitar 7.000 orang menyukai gambar tersebut dan 1.027 orang ikut berkomentar dalam gambar tersebut. Seperti komentar beberapa orang yang mengatakan “Maaf aku alergi dengan omong kosong”, “iklan penipuan public”, “benar-benar tidak salah lagi” serta komentar-komentar miring lainnya yang cukup menarik perhatian. Gambar ini sebagai aspirasi masyarakat yang malu pada pemimpinnya. Simbol kegagalan Negara dalam memberantas korupsi. Serta kurangnya rasa tanggungjawab terhadap jabatannya dan masyarakatannya. Hilangnya moral para pemimpin serta tak ada lagi rasa malu ketika mereka berada dibalik jeruji besi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun