“Djoko, anakku.. kau adalah pemberian terindah dari sang Maha Kuasa kepadaku. Sejak kau dilahirkan, ayah tahu bahwa kau ditakdirkan untuk sesuatu yang besar. Maaf bila ayah selama ini terlalu sibuk dengan pekerjaan ayah, tetapi ayah ingin kau tahu bahwa ayah sangat menyayangimu. Selamat ulang tahun anakku.. ” Itulah kata- kata terakhir sekaligus ucapan selamat ulang tahun yang ayahku sampaikan kepadaku saat ia mati dihadapanku dengan sebuah peluru yang tertanam dijantungnya dan tangis di pipinya. Ayahku adalah seorang peneliti dan oleh karena penelitiannya, ia dincar berbagai orang. Ia berhasil membuat alat yang dapat mengubah sejarah untuk selamanya. Sebuah mesin waktu.
KEMBALI KE ARTIKEL