Yakin perempuan tidak bisa jadi gubernur? Jangan meremehkan seorang perempuan bila itu tidak ada buktinya jika perempuan tidak boleh menjadi pemimpin contohnya bisa kita lihat dari Elizabeth I dari Inggris.
Mantan Ratu Inggris dan Irlandia, dia adalah ratu Inggris pada masa itu tanpa memiliki seorang raja.
Elizabeth juga dijuluki "The Virgin Queen" (Ratu Perawan ), dan beliau memimpin negara inggris selama 44 tahun dari 1558-1603. Dan jika Dimyati mengatakan wanita jangan di kasih beban berat untuk menjadi gubernur sama saja dia tidak menghargai perjuangan R.A KARTINI dalam memperjuangan hak untuk perempuan jadi terbukti bahwa bukan laki laki saja yang dapat menjadi pemimpin wanita juga bisa menjadi pemimpin. Dan sesuai yang tertera pada panca sila, sila ke 5 yang berbunyi " KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA ", dari situ kita bisa melihat bahwa semua masyarakat memiliki hak yang sama tanpa membedakan jenis kelamin. Banyak perempuan telah memimpin perusahaan dan organisasi, dan hal ini menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang sangat sukses. Dan setelah  terjadinya debat pilkada, kini beliau banyak menuai kritik dari masyarakat dan Dimyati justru dinilai merendahkan kaum perempuan.Diketahui, dalam debat itu, Dimyati Natakusumah melontarkan bahwa perempuan jangan diberi beban berat. Apalagi jadi gubernur, kata dia, akan terasa berat dijalani oleh perempuan. Pernyataan Dimyati yang seakan ingin melemahkan Airin, justru dinilai salah.