" Aku akan persembahkan kelapa muda untuk menhilangkan dahagamu .... " Ucap Baso sambil mlirik Andi karena dia berpendapat tidak mungkin Andi dapat memenuhi syarat itu. Walaupun Andi buta, tetapi dia mengetahui ada sebatang pohon kelapa didekat mereka.  Andipun mengangguk tanda setuju walaupun jamilah belum mengeluarkan pendapat. Namun karena kedua pria tersebut sudah sepakat, jamilahpun mengangguk tanda setuju.
Baso yang matanya awas tentu saja lebih cepat mencapai pohon kelapa itu sementara Andi harus mengibaskan tongkatnya untuk meraih batang kelapa Baso tidak menduga, Andi mampu mendapatkan pohon kelapa yang hanya sebatang itu namun karena Baso lebih dahulu memanjat, dia berpikir dialah yang akan mendapatkan buah kelapa muda terlebih dahulu. Ternyata dugaan Baso meleset, walaupun buta, dengan sigap Andi mampu memanjatnya, sementara Baso agak lambat karena geraknya terganggu oleh buahnya yang besar itu.
Tak lama, Andi mampu menyusul Baso yang cara memanjatnya merenggangkan tubuhnya agar buahnya tidak tertekan. Andi yang buta itu meraba2 diatas kepalanya dan terpeganglah buah milik Baso. Diputarnya buah milik Baso itu, tentu saja Baso berteriak kesakitan.
" Jangan diputar ............. itu buah milikku ... ! " Teriak Baso. Andipun berhenti memutar buah milik Baso, dirabanya lagi, ternyata ada satu lagi dan langsung diputar lagi yang membuat Baso berteriak makin kencang.
" Jangan diputar .............. itu buah milikku semua !" Teriak Baso lagi. Karena kesal, semua buah diaku milik Baso, kedua buah itu diputar semua yang membuat Baso terkencing2 menahan sakit. Merasa ada air yang membasahi rambutnya, Andi mmengira buah kelapa itu pecah namun Baso yang tak mampu menahan sakit akhirnya jatuh. Gedebug suara tubuh Baso jatuh. Jamilah yang melihat adegan kedua pria tersebut hanya menutup muka tak berani melihat.
"Hore ... aku pemenangnya ...!!! " Teriak Andi gembira sambil melorot turun dari pohon kelapa sementara Baso yang masih terlentang sangat ketakutan buahnya akan diputar lagi oleh Andi.