wajahnya sederhana namun manis bila dipandang
tumbuh dewasa didalam asuhan alam pedesaan
terlahir dari rahim istri seorang petani bawang
memendam hasrat ingin membuat orangtua bangga
murni berniat pergi kekota berjuang mengadu nasib
didalam benaknya menjulang harapan setinggi mega
nasihat mengiringi langkahnya agar tak berbuat aib
tergiur setumpuk pundi cemerlang menyilau mata
berbekal polos hati dan keteguhan jiwa menyala
segenggam asa terbungkus dalam tekad membara
tinggalkan kampung halaman menuju jantung ibukota
detik waktu trus berjalan tiada yang mampu menyela
apa yang terjadi kini tidaklah seperti yang dibayangkan
mencari sesuap nasi tak semudah kedip kelopak mata
murni terdampar ditengah gemerlap kehidupan malam
seakan terlupa dengan janji yang terucap dulu
demi menyambung hidup murni rela menjual diri
martabatnya tlah hancur tergilas putaran waktu
hinggap dipelukan lelaki hingga menjelang pagi
namun jauh didalam relung hatinya murni meronta
ketika tersadar akan perilakunya yang tak terpuji
kabar tentangnya terlanjur membuat malu keluarga
murni telah jauh tersesat di belantara sepi sendiri
buta mata hatinya tertutup kabut kegelisahan
tak sanggup memikul segala beban penderitaan
murni memilih jalan pintas meneguk ramuan setan
terbang bersama ilusi tuk melepas sejuta persoalan
sampailah waktu dimana murni tak dikenali
wajahnya yang manis tersamar debu jalanan
duduk termangu di sudut lorong yang sunyi
tersenyum sendiri menyapa riuh kekosongan
murni telah kehilangan jati diri
tiada keinginan untuk kembali
murni telah kehilangan ingatan
jadi korban kejamnya kehidupan
.oOo.
Karya puisi lainnya dapat dibaca disini