Seberkas cahaya terang menemani diriku (Seberkas Cahaya-Nike Ardila)
Penampilannya sangat relijius, sang suami kerap memakai kopiah haji dengan tanda hitam di bagian jidat menandakan ia rajin sholat. Apalagi beliau juga fasih melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an di depan publik dalam setiap ceramah agamanya. Sedangkan penampilan sang istri tak kalah relijius, ia sering tampil dengan gaun panjang dan berjilbab rapi dengan desain terbaru yang modis, sangat serasi dengan wajahnya yang cantik.
Namun siapa sangka kini pasangan suami istri tersebut harus siap-siap meringkuk di tahanan penjara. Lantaran terlibat kasus pemerasan dengan memanfaatkan kedudukannya sebagai penjabat negara. Ya, sang suami adalah Bupati sedangkan istrinya anggota legislatif. Tak heran bila harta kekayaannya ditenggarai telah mencapai Rp 5,9 miliar. Namun ternyata jabatan dan harta kekayaan tersebut belum juga menyudahi dahaga mereka akan materi. Alhasil Ade Swara dan istrinya, Nur Latifah ditangkap oleh petugas KPK lantaran keduanya memeras pihak PT Tatar Kertabumi sebesar USD 424.349.
Anda ingat lagu yang dipopulerkan oleh Neo di tahun 90-an di atas? lagu tersebut berkisah tentang seorang pemuda yang kesal sama ceweknya lantaran kelakuannya yang matre. Tak ada seorang pun yang betah memiliki pacar, teman, istri, suami atau siapapun kenalanyang matre.Namun pada kenyataannya matre adalahkita.Mengapa? sebab matre berasal dari kata materi, yang didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Kita semua adalah materi. Yang membedakan manusia dengan materi lannya karena kita bernyawa dan memiliki hasrat. Oleh karenanya tidak mengherankan bila manusia memiliki kecenderungan untuk matre. Matre dalam artian cenderung pada kemewahan harta benda untuk menyenangkan diri sendiri, menyukai segala kesenangan duniawi. Sebagaimana kelakuan Ade Swara dan Nur Latifah.
Sedangkan cahaya identik dengan makna positip seperti petunjuk, hidayah, bimbingan, jalan lurus, jalan terang dll. Makanya cahaya seringkali dijadikan tema lagu yang berkisah tentang petunjuk hidup seperti sepenggal syair lagu seberkas cahaya yang dilantunkan oleh almarhum Nike Ardilla di atas. Cahaya dapat memberi penerangan di dalam kegelapan, sehingga keberadaannya dapat dijadikan petunjuk dan arah.
Dalam kehidupan sehari-hari unsur materi dan cahaya ini senantiasa saling berinteraksi, mempengaruhi satu sama lainnya. Terkadang unsur cahaya yang unggul sehingga tampil sebagai pemenang, atau justru unsur materi yang lebih dominan sehingga menjadi manusia pecundang. Manusia yang telah mengalahkan unsur materi dalam dirinya pasti akan mudah menjalani kehidupan. Energinya seperti tak ada habis-habisnya, walaupun diterpa berbagai permasalahn dan cobaan, Ia pasti bisa mengatasi semuanya.
Dalam ilmu fisika, interaksi unsur materi dan cahaya ini sebenarnya telah diteliti oleh Albert Einstein. Ia pernah mengeluarkan persamaannya yang dahyat yaitu E = mc2. Di mana E = energi, m = massa suatu materi dan c adalah cahaya. Jadi menurut beliau suatu materi bila bereaksi dengan cahaya dengan cara dankondisi tertentu maka materi tersebut dapat dimusnahkan dan berganti menjadi energi dalam jumlah yang besar.
Dalam ilmu fisika. ada banyak persamaan energi, seperti :
-E= m.g.h,Energi potensial (E),m (massa materi ),(g) gravitasi, (h)tinggi
-E = ½ m.v2Energi kinetik (E),m (massa),(v) kecepatan
-E = m.c.dtEnergi kalor (E),m (massa), c (kalor jenis), dt (perubahan suhu)
-E = P.tEnergi listrik (E), P (daya), t (waktu)
-dll
Namun tak ada pesamaan yang menghasilkan energi sebesar dan sedahsyat sistem persamaan E= mc2 ini, bahkan oleh para ilmuwan energi hasil rekasi pada sistem persamaan ini dianggap sebagai energi terbesar di semesta alam.
Dengan penemuannya tersebut, Einstein bukan hanya membantah pengetahuan sebelumnya yang mengatakan bahwa materi itu kekal abadi, namun juga membuktikan bahwa bila ingin mendapatkan energi dalam jumlah besar, maka musnahkanlah unsur materinya. Namun satu hal yang harus diingat : materi tetap diperlukan karena ia merupakan bahan baku penghasil energi.
Sama halnya dengan kehidupan kita sehari-hari, hidup dengan materi tetap dibutuhkan. Lalu, salahkah sikap matre yang berorientasi pada pemenuhan hasrat terhadap materi? sama sekali tidak, justru kecenderungan tersebut adalah modal dan potensi untuk dapat menghasikanenergi. Sepanjang memenuhi kaidah alam, yaitu tetap melibatkan cahaya dalam menjalankan kehidupannya.
Perhatikan lagi rumusan ini : E= mc2 . Dimensi cahaya merupakan dimensi kuadrat, berbeda dengan materi yang berdimensi tetap. Jadi pertambahan nilai cahaya menjadi jauh lebih besar dibandingkan materi. Tak heran bila ada orang yang puluhan tahun hidup bergelimangan dosa dan kesalahan lantaran hidupnya hanya berorientasi pada materi, namun saat ia tersentuh unsur cahaya, dalam sekejap hidupnya dapat berubah.
Mungkin inilah yang dimaksud dalam syair lagu : “bila selangkah kurapat padamu, seribu langkah Kau rapat padaku”.
(Doni Swadarma)