Tidak jelas asal usul Ken Arok sesungguhnya. Tetapi ada kisah lamat lamat di masyarakat bahwa Arok sebenarnya adalah anak pembesar kediri dari hasil hubungan gelap. Itulah sebabnya petualangannya begitu menarik untuk ditelisik. Lahir di tepi Sungai Brantas, Arok dibesarkan oleh Lembong. Seorang gembong yang ditakuti oleh banyak orang. Kegemarannya berjudi membuat Lembong pening. Beruntung jalan hidupnya berubah setelah perjumpaan dengan Lohgawe, seorang brahmana di Dusun Taloka yang kemudian menjadi guru Arok.
Arok yang cerdas cepat menangkap pelajaran hingga ia menjadi prajurit Tumapel.
Sebagai tamtama inilah kemudian Arok berteman dengan Kebo Ijo. Tangan kanan Tunggul Ametung yang suka pamer dan gemar membual.
Fisiknya yang prima, khatam kekuatan tenaga dalam barangkali yang membuatnya berada di posisi strategis. Setara dengan Arok yang jadi kepala pengawal Tumapel.
Situasi sosial yang berat di akar rumput, serta kekuasaan pejabat yang menindas rakyat di Tumapel, membuat Arok melihat peluang bagaimana ia berencana membunuh Tunggul Ametung.
Maka dipesanlah sebilah keris sakti sekali tusuk pada Mpu kawan ayahnya, nama Mpu Gandring. Mpu sakti yang tinggal di Lulumbang ini menyanggupi permintaan Arok dalam waktu 12 purnama. Sebab ritual membuat pusaka sangat rumit. Tirakat puasa, puja mantra, hingga semadi perlu waktu bukan sehari dua hari.