Salah satu artefak budaya cuci tangan nusantara yang masih ada sampai sekarang adalah padasan. Sejenis tempayan tanah liat dengan pancuran kecil di bagian bawah. Padasan biasanya diletakkan di depan halaman. Pada zaman dahulu, setiap orang yang akan masuk ke rumah harus membasuh tangan, kaki, dan sebagian anggota badan, sekaligus airnya bisa langsung diminum pelepas dahaga. Prosesi tersebut dipercaya untuk menghilangkan 'sawan' serta agar rumah tidak kotor, dan jauh dari segala penyakit.
Padasan juga tidak dapat dipisahkan dari tahapan berwudhu sebelum sembahyang. Sunan Kudus berperan aktif menempatkan padasan dalam bagian dakwah Islam di tanah Jawa. Akulturasi budaya yang mengakar kuat dari pribumi.
Di Dongeng Kopi, padasan persis di muka empat wastafel depan kamar mandi. Kalau kalau air habis, padasan bisa digunakan. Tetapi keduanya berfungsi sama untuk mencuci tangan. Kegiatan yang sekarang lantang menjadi anjuran terus berulang dilakukan selain jaga jarak memakai masker untuk menjauhi terpapar corona.