Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

"Pantai Linau " Surga Bumi Raflesia

28 Agustus 2013   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:41 1531 0

Siapa yang tak kenal tempat-tempat seperti Bali, Raja Ampat, Belitong, atau Lombok? Tentu sebagian besar dari kita telah akrab dengan nama-nama tempat tadi, bukan? Apalagi bagi seorang traveler yang hobi dengan wisata pantai. Bahkan mungkin bagi sebagian orang tempat-tempat tersebut telah menjadi list teratas dalam daftar liburannya.

Namun siapa sangka, ada sebuah tempat yang tak kalah cantiknya dengan sederetan nama pantai papan atas tersebut. Pantai Linau, itulah sebutan bagi pantai yahuut yang menjadi primadona Propinsi Bengkulu tersebut. Terletak di Desa Merpas, Kabupaten Kaur, terhamparlah pantai indah yang menjanjikan sejuta pesona yang patut anda perhitungkan sebagai tujuan wisata anda selanjutnya.

Pantai ini terletak persis di pinggir jalan lintas Propinsi Lampung-Bengkulu, sekitar 90 km dari perbatasan Propinsi Lampung dengan Propinsi Bengkulu. Karena letaknya yang dapat dikatakan strategis dan mudah dijangkau tersebut membuat pantai ini tidak pernah berhenti dikunjungi, selalu ada saja pengunjung yang mampir untuk menikmati keindahan pantai ini, terutama pada musim liburan semester atau libur lebaran.

Ke pantai itulah saya bersama teman-teman akan berencana menghabiskan satu hari libur semester kami yang juga bertepatan dengan libur lebaran kali ini. Dengan perencanaan yang matang dan semangat yang membara kami melesat menuju pantai surga bumi Raflesia tersebut. Berangkat pukul 9 pagi dari Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan yang berjarak kurang lebih 120 km dari pantai yang kami tuju. Akhirnya kami tiba di sana pukul setengah sebelas siang. Kurang lebih dua setengah jam perjalanan kami tempuh dengan mengendarai sepeda motor. Kondisi jalan yang cukup baik dan hari yang cerah membuat perjalan terasa ringan tanpa rintangan yang berarti.

Setibanya di sana semua mata kami masing-masing terbelalak lebar dimanjakan keindahan pantai Linau. Pasir putih halus yang cenderung pink, laut biru muda, dan pepohonan rindang di tepinya adalah sederet keindahan yang disajikan oleh pantai ini, seolah menampilkan keharmonisan alam nan serasi. Ditambah terik matahari yang melimpah ruah dan hembusan angin sepoi-sepoi seakan membuat lengkap semua syarat yang harus dimiliki sebuah pantai eksotis. Hahaha...,

Belum lagi sempat menelan semua keindahan itu, kami dikejutkan dengan ratusan orang yang juga bernasib sama seperti kami, takjub dengan ciptaan Tuhan yang luar biasa ini. Bisa kami tebak, sebagian dari mereka adalah para pemudik yang melintasi jalan lintas ini untuk menuju kampung halaman mereka dan mampir untuk sekedar membuang lelah dalam perjalanan. Nampak pula dari para pengunjung yang mengabadikan momen mereka di pantai indah ini dengan berfoto-foto ria.

Tidak mau melewatkan waktu lebih banyak lagi dengan sekedar berdiri di tepi. Kami memutuskan untuk menyemplungkan diri bersama ratusan pengunjung lainnya. Bermain air, berenang hilir mudik dan bermain pasir adalah beberapa hal konyol yang kami lakukan selama di sana. Kondisi ombak yang tidak terlalu besar dan laut yang cenderung tenang membuatnya sangat cocok jika kita ingin mandi atau sekedar bermain-main di tepi pantai.

Diguyur dinginnya deburan ombak dan pemandangan super duper menawan, membuat kami lupa waktu. Tak terasa ketika kami melirik jam di handphone masing-masing, waktu telah menunjukan pukul empat sore. Akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi petualangan seru hari itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun