Ada tiga hal yang mendorong saya membuat tulisan ini. Pertama, sekitar tahun 2007, seorang teman, tepatnya kakak semester pernah curhat karena skripsinya harus mengalami revisi berulang. Revisi berulang itu terjadi hanya karena kesalahan (yang sebenarnya lebih cocok disebut ketidaktepatan) dalam menggunakan format pengutipan sampai penulisan daftar pustaka sebagaimana dikehendaki pembimbing. Parahnya, si pembimbing tidak menunjukkan bagaimana format penulisan dua hal tersebut secara jelas, dan hanya mengatakan silakan diperbaiki lagi. Alhasil, setelah pertemuan keempat baru di pembimbing menunjukkan format yang dikehendakinya.
KEMBALI KE ARTIKEL