Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Tafsir Gagasan Intelektual Etik Ari Safari Mau

24 Maret 2021   10:45 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:13 317 1

Kandidat Ketua Umum PB HMI periode 2021-2023 di Kongres XXXI Surabaya, Ari Safari Mau melangkah ke palagan Kongres dengan semangat menebalkan identitas intelektual etik yang menjadi khittah HMI seperti saat awal didirikan tahun 1947. Spirit 1947 itulah yang ingin ditawarkan Ari Safari Mau, yang tentu saja dengan modifikasi gagasan yang menyesuaikan semangat zaman.

Jika diamanahkan sebagai Ketua Umum PB HMI, Ari ingin HMI kembali kepada khittahnya, yang mana sesuai tafsir tujuan HMI salah satunya adalah terwujudnya nilai insan cita HMI yaitu insan akademis. Insan cita yang dimaksud adalah kemajuan sumberdaya manusia yang dihasilkan dalam organisasi kemahasiswaan seperti berpendidikan tinggi. Semua itu tentu seiring berjalan dengan menjalani Mission HMI.

Kita ketahui bersama, kualitas insan akademis pertama yaitu berpendidikan tinggi, sudah jelas bahwa mahasiswa adalah status pelajar tertinggi yang diharapkan memiliki pengetahuan yang luas, cara berfikir secara rasional, obyektif, dan kritis. Hal ini ditujukan agar mahasiswa sebagai 'Orang pintar' bisa dengan bijak menyikapi masalah di tengah masyarakat dan dapat membedakan antara yang baik dan buruk, yang benar dan salah, dan kebohongan atau fakta.

Kemudian, dalam visi-misinya, Ari hendak mengarusutamakan setiap kader HMI memiliki kemampuan teoritis. Hal itu penting, karena landasan berfikir dalam setiap pengambilan keputusan haruslah rasional dan ilmiah. Kata kuncinya adalah berfikir sistematis dan teoritis.

Kualitas selanjutnya yaitu setiap individu di HMI mampu membedakan apa yang diketahuinya dan apa yang harus dirahasiakan. Selalu sadar akan keadaan di sekelilingnya, agar tidak salah melangkah dan mengambil keputusan, kemampuan teoritis dapat membantu untuk menghubungkan kebenaran dari suatu perbuatan dengan apa yang terjadi saat itu.

Gagasan Ari lainnya ialah hendak menjadikan HMI sebagai organisasi mandiri. Mandiri yang dimaksud yaitu mampu berdiri sendiri dengan ilmu pengetahuan yang telah dipilih dan dipelajari sebelumnya.

Ilmu yang telah didapat secara teoritis maupun teknis harus dapat diterapkan dalam kehidupan sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip yang dianut.

Di akun Instagramnya Officialnya, Ari menuliskan: "Di puncak tertinggi pertarungan sesungguhnya kaum intelektual adalah bertarung melawan ego dan nafsunya sendiri. Kongres adalah ikhtiar setiap individu dalam membumikan ide dan gagasan guna memahami perubahan masyarakat dan tantangan zaman. Yakin sungguh bahwa dalam momentum ini selain proses belajar, sejatinya ada nilai penting yang kita pegang teguh dan jadikan sandaran dalam menjaga rumah besar kita, politik seadanya, perkawanan selamanya. Selamat berdinamika untuk kita semua, saudara/i ku tercinta."

Landskap gagasan Ari semuanya menjadi satu kerangka utuh yang muaranya adalah menjadikan intelektual etik sebagai identitas utama setiap kader HMI.

HMI besar karena telah melahirkan banyak kaum intelektual yang bermanfaat di berbagai bidang. Yang tentu saja intelektual etik, yang bukan sekadar cerdas namun juga beradab.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun