Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Supersemar 2013

15 Maret 2013   14:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:44 344 0
-Surat Pernyataan Sebelas Maret-

Kita telah menerima beberapa informasi melalui media massa mengenai pasien yang tak tertangani baik bahkan kasus-kasus malpraktik.

Kami ingin agar semua pihak kembali merenungi untuk kemudian memahami mengapa persoalan semacam ini terjadi.

Pada kondisi normal, rasionya adalah 1 dokter : 2.500 warga dan 1 dokter spesialis : 16.000 warga. Tetapi kita di Indonesia masih dalam rasio 1 dokter : 4.000 orang dan 1 dokter ahli : 120.000. Perbandingan yang jomplang.

Kondisinya kini, dan yang akan kita hadapi beberapa tahun kedepan, termasuk pemberlakuan BPJS 2014, akan menstimulasi kesadaran masyarakat untuk berobat dan berkonsultasi dengan dokter.

Tapi apa yang terjadi ketika jumlah pasien membludak sementara jumlah dokter yang melayani tidak memadai? Bahkan bukan cuma rasio ketersediaan dokter yang harus ditinjau, tapi ada perawat, apoteker, dan perangkat lain dalam sebuah sistem pelayanan kesehatan.

Dokter bukanlah dewa atau manusia super. Dokter juga manusia yang memiliki kebutuhan laiknya manusia lain. Namun ekspektasi masyarakat memang tinggi adanya. Pada titik ini, kemampuan berkomunikasi menjadi penting.Tantangan tak berhenti disitu.

Di era keterbukaan media saat ini, informasi menyebar dengan cepat. Pelayanan kesehatan sebagai sebuah struktur dari pusat hingga daerah rentan untuk menjadi lemah ketika mereka mendapati pengabdian profesional mereka dinisbikan karena sebuah masalah di tempat lain.

Kami harap dan doakan agar semua stakeholder duduk urun-rembug dan mencari solusi yang memadai untuk situasi ini. Solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sebagai sebuah bangsa besar yang ingin sehat.

Untuk teman sejawat yang membaca surat terbuka ini, kami harapkan untuk mengingat kembali sumpah dokter kita ketika wisuda. Mengingat bahwa kita adalah saudara dalam kesejawatan. Saudara dalam sebuah keluarga besar yang sedang diuji dalam pengabdiannya.

-dr. Andi Khomeini Takdir Haruni-

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun