..iya.. iya. Hari ini, tepat 23 tahun berlalu, Dea.. Engkau beroleh berkah nama indah: ANDREA. ..dari penggal deret nama panjang indah-mu. Kami biasa menyapamu: Dokter Dea.. Entah juga, apakah engkau suka ataukah tidak dengan inisial pendek itu.. Aku dan teman se-Mess biasa menyapamu begitu. Acapkali, bahkan hanya dengan: "Dee...". Maaf, yea.. :) Dear Dea, aroma pagi Jogja masih sedemikian pekat.. ketika terdengar suara khas Beliau, Ibu R.Dhanuwihardjo: "
Jeng.. Jeng.. sudah bangun? Ada kiriman paket di meja depan Ibu.. wau enjing diateraken tiyang jaler..
Turine saking Mas R*ndy**.." [
note: "..wau enjing diateraken tiyang jaler" -bahasa Jawa, yang artinya: "..tadi pagi diantarkan oleh seorang Lelaki.. Menurut Beliau, paket ini berasal dari Mas R*ndy**.." ] Seperti biasa, Etiek... Sahabat kala SMA-ku.. rekan se-Pavillium.. (di jeda kemiripan kisah) hadiahkan senyuman penuh arti.
Ughh... sudah tahu rupanya, dia. "
Ini, Jeng.. Ibu bawakan saja..", kembali terkagetlah kami, Dea.. Tiba-tiba saja Ibu Dhanu telah berada tepat di hadapan kami.. membawa paket dimaksud. "
Aduh, Ibu.. mengapa musti repot? Nuwun sewu.. baru akan saya ambil.. " "
Tidak papa, Jeng.. Khan Jeng sedang repot ..siap-siap mau tindak Sekolah.. Tidak papa.. Ibu bawakan ke mari.. Ayo.. dipersani dulu, Jeng..
Kelihatannya nambah, ya.. penggemar Jeng Rien ini...." [
note: -bahasa Jawa, yang maksudnya: "Tidak apa-apa, Jeng. Khan Jeng sedang repot .. siapkan diri hendak berangkat ke Sekolah. Tidak apa-apa.. Ibu bawakan ke mari. Ayo.. dilihat dulu, Jeng.. ..
etc."] Meski sambil menahan semburan rasa enggan setengah mati sekaligus malu di ujung hati, kupaksakan diri juga menerima paket dimaksud, Dea.. Sebuah kotak indah berukuran relatif besar keemasan berpita
pink.. lengkap dengan rangkaian Hand Bouquet yang.. jujur saja ..aku suka komposisi warna serta pilihan jenis bunganya, saat itu. hmm..boleh juga selera sang dia, Dea.. :) Tersentak.. langsung saja kupindahtangankan sang paket ke tangan Etiek. "
Lho, koq..??", seperti biasa.. Etiek pura-pura kaget.. "
Iya.. Iya. Tapi ntar buat aku, lho yea.. Kuhabisin." Aku diam saja. Etiek selalu tahu, Dea.. aku tidak akan bersedia berkompromi soal itu. Tidak menerima.. berarti sungguh tidak bersedia menerimanya. "
Iya.. iya. Ntar Chololate Cake-nya aku bagikan ke Adik-Adik di depan, yea.. Tapi, aku lompatin tujuh kali dulu.. hihi.. supaya tidak terkena jampi-jampinya.. hihi..." , keluar lagi keisengannya.
"Oya, trus rangkaian bunganya gimana, donk.. Sayang, deh.. kalo dibuang percuma.. Aku letakkan di atas meja kamarku, yea..", kali ini Etiek tampak serius. Begitulah Etiek, Dea.. selalu punya cara manjur redamkan pendulum negatif-ku.. dengan cara yang unik.
(..thank U, Etiek..) . . . . Iya.. iya.. itu persis 23 tahun lalu, di ruang depan Pavillium mungil kami berdua, di samping kiri kediaman resmi Bapak-Ibu R.Dhanuwihardjo.. di tepian Jalan Magelang, Karang Waru Lor, Jogja.. tepat 14 Februari 1986, hari Valentine pertama-ku di Jogja. Di detik saat aku masih muda.. ranum, kata Mommy,.. sekaligus mekar.. menurut Tante Lucy. :) . . . . . . . . . . Pagi tadi, kuterkaget.. begitu kuterjaga.. jemari kakiku menyentuh sesuatu.. yang lalu terjatuh ke lantai. "
Andrea sayang.. Oow..so sweet... Indah sekali. Thanks for being my lovest Sister..", hanya ini yang mampu kusampaikan padamu.. atas hadiah terindah darimu, padaku, tadi. Tahukah engkau.. itu hadiah terindah pertama yang kuterima pagi ini. ..
co cwiittt... G'DUBRRRRRRRAqqZZ.. . . . .!!!!!! "
Hah? ..apa yang terjadi, Dea? Tumpah, Aqua-nya? Pecah, botolnya? ..kau tidak kenapa-napa, khan.. Mengapa tidak minta tolong aku, Non? ..itu khan berat banget..", kuterkaget.. dapati dirimu berpeluh bereskan tumpahan satu galon Aqua di dapur Mess kita. "
It,s OK.. ga'papa, Kak.. Maaf, yea.. jadi pada terbangun..." Andrea, terimakasih, yea.. ..masih ingatkah engkau.. bagaimana kisah heboh "
Message in The Bottle"-mu yang engkau kirimkan secara misterius kepadaku & Ditha, hari itu...? ..termasuk.. pengembaraan buah pikir dan detail mimpi-mu bagi Cikal Papua.. mengurai MAKNA atas jeda prosesi keramat-mu.. detail jerit sukma diam-mu.. yang sering kita lumerkan bersama di sela diskusi
ringan-sedang-berat kita, sedari hari-hari awal prosesi pengabdian kita, awal tahun lalu.. ..termasuk.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ach.. terlampau banyak, Adikku... Iya.. iya.. benar katamu, Dea... Tiada terasa.. sudah jelang 365 hari kita bersama.. dengan Dr.Ani.. Dr.Ditha.. Dr.Renny.. Dr.Henny.. Dr.Yustinna. Sepertinya baru kemarin kita terpaksa
ngomel 'n ajukan
complaint ke Pak S** di Manokwari.. hmm... sang waktu bergulir sedemikian cepat menyesak.. menyeret apapun tanpa kompromi, yea.. Dea.. Dea.. Engkau deret kata indah yang nyata telah mewujud indah jadi dirimu: ANDREA. Terimakasih, yea.. Katamu, "
Thanks for being my Angel, Kak Anastasia.." Kataku, "
Thanks for being my Little Bright CANDLE, my Dearest....." ..photo unduhanku ini, buatmu.. Andrea kesayangan.. Tetaplah indah dengan segala keapaadaanmu.. sebab engkau nyata semerbak dan INDAH, Adikku...
Happy Valentine, Dearest..
KEMBALI KE ARTIKEL