Situasi ekonomi saat ini banyak orang katakan tidaklah menentu. Kadang dilihatnya sangat ironis. Disaat sulitnya mencari uang tetapi motor dan mobil mewah sangat banyak yang beli baru.
Suatu saat saya bertemu teman saya, pengusaha besar. Namanya Erixon Petrucci Simatupang, melihat fotonya saja sudah jelas bahwa beliau pengusaha besar dan berhasil dalam bisnis. Bila saya ada waktu, maka beliau undang saya di Mall termegah Jakarta Barat. Beliau sangat baik, dan saya sering di telepon hanya untuk sekedar menemani makan saja.
Suatu hari seperti biasa saya di telepon dan segera saya meluncur ke bapak Erixon. Sekilas kami bicara tentang sulitnya harga belanja lauk pauk rumah tangga. Yah… Karena tahu tempe tidak ada di pasar. Sudah tidak bisa produksi tahu tempe lagi. Karena harga beli kacang kedelai sangat mahal dan tahu tempe nya tidak bisa di jual dengan harga baru. Dan kami merasakan dan ikut serta betapa uang sudah tidak ada nilainya. Seakan uang hanya besar nilainya tetapi sedikit mendapatkan barangnya. Saat waktunya berbuka puasa, kami menuju tempat makan. Dan Erixon sungguh kaget luar biasa…… Bapak Erixon pengusaha besar itu kaget luar biasa. Oh…. Tuhan… apa yang terjadi kali ini ?! Sudah separah inikah kota Jakarta ? Orang kaya antre panjang sekali untuk makan ? Sudah demikian parahkah kota Jakarta ini ? Orang kaya sulit makan ! Erixon teman saya sedih melihat orang kaya sulit makan. Lalu saya diajak ke kantin Mall besar itu… Disana banyak orang biasa sedang makan dan tentu saja tidak ada orang kaya. Teman saya senang melihat kondisi kantinnya, dan segera duduk untuk nikmati makan. Saya pesan mie goreng dan teman saya, Erixon pesan tahu tempe dengan lalap. Lagi lagi teman saya marah…. Karena tahu tempe tidak ada dijual. Produsen tahu tempe mogok jualan karena kacang kedelai sangat mahal. Akhirnya teman saya makan juga mie goreng. Saat selesai makan, perlahan kami menuju toko nya Erixon. Dan beliau berkata “Susah juga yah di Jakarta ini. Orang miskin dan orang kaya sama sama susah makan !”
Dan saya bertanya sambil keheranan… maksudnya bapak Erixon apa ?
Jawab Erxion : " Ituloh…." Orang miskin susah makan, semua harga mahal dan sulit membelinya. Makan dikit saja susah apalagi makan enak. Dan kasihan juga pada orang kaya, karena sama sama susah makan. Lihat tuh ! Orang kaya saja antrian panjang banget direstauran. Ngapain antri panjang untuk cari makan ? Susah amat orang kaya makan nya ? Pergi saja ke kantin, maka pasti bisa langsung makan.
Dalam hati saya “Oh… gitu … dasar Erixon orang kaya yang susah makan !”
Hehehe…. Artikel ini saya buat memang kondisi Jakarta seperti ini. Hanya perlu dicermati pola hidup orang Jakarta. Yang miskin demo atau antre tahu tempe. Yang kaya antre makan direstauran mewah yang mahal dan nikmat. Dan artikel ini juga untuk Erixon Petrucci Simatupang yang baru saja mendapatkan bayi pertama seorang putri cantik. Selamat berbahagia. Dan jangan lupa untuk traktir saya lagi.
Selanjutnya tentang Erixon Petrucci Simatupang bisa dibaca disini.