Karena perbedaan pendapat dengan seseorang dalam organisasi, seorang sahabat saya merasa patah arang. Semenjak peristiwa adu argumen yang melelahkan dan membuat otot leher menjadi tegang itu, ia tak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya di setiap pertemuan. Ia sakit hati. Menghilang.