Dikisahkan sepasang suami istri yang tidak dikaruniai seorang anak pun. Sang suami menyayangi sang istri dengan setulus hati. Sementara sang istri hanya mengharapkan kekayaan sang suami yang begitu berlimpah.
Setiap pagi suami memberi sang istri bunga mawar sebagai bukti cintanya yang begitu dalam. Dengan berpura-pura, sang istri menerima bunga itu sembari mengulum senyum untuk menebar pesona pada suaminya.
Biasanya setelah mengungkapkan perasaannya melalui bunga mawar, si suami pun berangkat menunaikan pekerjaanya. Begitu pula sesaat setelah suaminya menghilang di tikungan dekat rumah mereka, bunga mawar itu pun segera melayang ke rumah tua yang dihuni seorang nenek tua di sebelah.
Begitulah kejadian ini berlangsung bertahun-tahun.
Suatu ketika, sesaat sang suami telah pergi bekerja, si istri didatangi oleh seorang anak muda yang ternyata anak dari nenek tua di sebelah.
Sang anak muda menghaturkan beribu-ribu terimakasih kepada si istri, karena sang nenek tua ibundanya yang ia sering tinggalkan sendirian merasa tersanjung diberi mawar setiap pagi. Hal ini membuat sang nenek semakin sehat dan bersemangat.
Mendengar pengakuan anak muda ini, si istri pun merasa terharu. Ia merasa telah mengkhianati cinta suaminya selama ini. Akhirnya ia dapat mencintai sang suami dengan setulus hati.
Pada beberapa tahun berikutnya, terdengar berita bahwa si istri telah melahirkan buah hati untuk suaminya tercinta. Kehidupan mereka semakin bahagia.
Itulah kekuatan kasih sayang yang tulus dari seseorang .
Sumber : Cerita seorang sahabat saya yang bernama Edwin T
Salam kasih sayang.
