Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Simpan Uang di ATM Manual (Bantal)

22 Januari 2010   05:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 347 0
[caption id="attachment_58639" align="alignleft" width="300" caption="Jangan biarkan PIN anda diintip"][/caption]

Peristiwa pembobolan ATM yang menimpa 6 buah bank ( terdiri dari bank pelat merah dan swasta nasional ) baru-baru ini, mengundang beberapa reaksi dan pemikiran di berbagai kalangan masyarakat. Reaksi yang pertama adalah kepanikan karena merasa tidak aman menyimpan uangnya di bank, sehingga tak kurang dari sejumlah masyarakat berniat untuk menarik tabunganya dari ATM.

Bila jumlah uang yang ditarik itu hanya dalam skala kecil, tidak ada masalah apabila disimpan di bawah bantal (seperti versi tempo doloe ). Namun bagi pemilik deposito yang cukup besar, menyimpan uang di bawah bantal bukanlah tindakan yang bijak. Artinya, bank tetap menjadi preferred choice bagi masyarakat pada umumnya.

Dari fenomena di atas, rasa aman bagi nasabah bank, adalah sebuah harga mahal yang harus diperjuangkan pihak perbankan .

Menyikapi pembobolan tersebut, pihak perbankan pulalah yang paling bertanggung jawab terhadap peristiwa pembobolan ATM, sehingga kerugiah nasabah yang menjadi korban pun harus ditanggulangi.

Merekalah yang wajib mengamankan uang nasabah yang ada di organisasinya, demikian juga yang tersebar di setiap anjungan tunai mandiri ( ATM ). Kalangan perbankan harus ingat bahwa nasabah adalah pelanggan, raja yang harus dijamin keamanan dan kepuasanya.

Mengganti dana yang kena bobol, adalah suatu keharusan, kendati tidak jarang bahwa pembuktiannya sangat sulit dilakukan nasabah. Namun tindakan itu hanyalah tindakan yang reaktif sebagai respon pada permasalahan. Jauh lebih penting di atas itu semua, adalah antisipasi terhadap keamanan bertransaksi di ATM.

Memang beberapa ATM, sudah dilengkapi dengan kamera CCTV untuk memantau aktivitasnya. Namun seringkali ditemukan bahwa kamera tersebut tidak terawat kondisinya, bahkan menjadi parodi karena arahnya melenceng menghadap ke atas, bukan ke arah mesin ATM. Entah apa yang dipantau di atas sana. Belum lagi jika ditelusuri system dan pemantauan melalui piranti itu, tidak pernah diketahui nasabah secara pasti.

Hal-hal seperti ini, sudah jamak terjadi di negri ini. Segala sesuatu lebih bersifat artificial, hanya hiasan, namun bagaimana merawat dan mengendalikan sesuatu yang sudah ada, contohnya perawatan CCTV tersebut, adalah tanda tanya besar. Sehingga dengan terjadinya pembobolan ini, tidak kurang membuat dunia perbankan kebakaran jenggot.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun