Meskipun masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi berakhir tanggal 20 Oktober setelah dilantiknya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI yang ke 7, namun akun twitter pribadi @SBYudhoyono telah mengalami perubahan sehari sebelumnya.
Sebelumnya dalam kolom bio tertulis bahwa akun tersebut merupakan akun resmi Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Dikelola oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia. Sementara untuk tweet yang ditulis sendiri oleh Presiden SBY ditandai dengan *SBY*
Namun sejak tanggal 19 Oktober terjadi perubahan pada identitas akun tersebut. Kini dalam bio tertulis : “Akun Resmi Presiden ke-6 RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono. Dikelola oleh Staf Pribadi. Twit dari Susilo Bambang Yudhoyono ditandai *SBY*.”
Nuansa perpisahan juga sangat nampak pada “header photo” yang menggabungkan 2 (dua) foto Pak SBY bersama Ibu Ani Yudhoyono. Di sebelah kanan foto Pak SBY dan Bu Ani saat pertama kali tiba di Istana Merdeka sebagai Presiden dan Ibu Negara tanggal 20 Oktober 2004. Foto ini juga dipasang sebagai twitpic dengan keterangan “Datang Tampak Muka”.
Sedangkan foto yang kedua di sebelah kiri adalah foto tampak belakang Pak SBY berjalan bergandengan tangan dengan Ibu Ani. Kalau tidak salah, foto ini diambil saat kunjungannya ke Gunung Bromo awal tahun 2013 silam. Foto ini juga dipasang sebagai twitpic dengan keterangan “Pergi Tampak Punggung”.
Bahkan beberapa menit sebelum menghadiri acara pelantikan Presiden Jokowi, Pak SBY masih menyempatkan diri menulis beberapa tweet pamitan kepada warga Twitterland yang juga merupakan tweet terakhirnya sebagai seorang Presiden. Pada tweet terakhirnya “Terima kasih anak-anakku. *SBY*” dilampirkan capture surat terbuka putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono yang kini sedang menempuh pendidikan kemiliteran di Amerika.
Pak SBY paham betul bahwa perubahan statusnya akan berdampak pada banyak hal maka perubahan juga harus segera dilakukan pada identitas akun media sosial yang selama ini aktif digunakannya menyapa netizen. Dan bergantilah identitas @SBYudhoyono dari akun resmi Presiden RI yang dikelola Staf Khusus Presiden menjadi akun resmi Presiden ke-6 RI yang dikelola Staf Pribadi.
Meski terjadi perubahan identitas pada bio akun yang telah terverifikasi tersebut, namun ciri khas tanda *SBY* di setiap tweet yang ditulis sendiri oleh Pak SBY tetap dipertahankan.
Meskipun tak lagi menjabat sebagai Presiden, nampaknya Pak SBY masih akan terus memanfaatkan akun twitter pribadinya untuk berkomunikasi, berdiskusi dan berbagi dengan warga twitterland.
Dengan pengalaman puluhan tahun sebagai prajurit, politisi hingga birokrat sumbangan pemikiran beliau tentunya masih sangat dibutuhkan dalam mengawal pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan ke depan.
Jika @SBYudhoyono sudah melakukan perubahan, akun pribadi Presiden Jokowi @jokowi_do2 belum mengalami perubahan. Pada kolom bio tertulis “Pengennya sederhana dalam kesederhanaan”. Kicauan terakhir (hingga tulisan ini diposting) masih tertanggal 22 Agustus 2014. Jumlah akun yang difollow juga masih 0 (nol) meskipun akun yang sudah terverifikasi ini telah memiliki 2,4 juta follower.
Lain halnya dengan akun pribadi Wakil Presiden Jusuf Kalla @Pak_JK yang sudah mengalami perubahan beberapa jam sebelum pelantikan. Kini pada bio profil akun tersebut tertulis “Wakil Presiden Republik Indonesia 2014-2019”. Memang sejak memiliki akun twitter pribadi, Wapres Jusuf Kalla cukup aktif berkicau di linimasa.
Mungkin Presiden Jokowi masih melakukan persiapan dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan perubahan pada tampilan& identitas akun twitter pribadinya itu. Padatnya agenda setelah pelantikan juga belum memungkinkan Presiden Jokowi untuk menulis tweet pertama sebagai seorang Presiden.
Entah apakah Presiden Jokowi masih menggunakan staf khusus kepresidenan yang menangani akun @SBYudhoyono dulu, ataukah membentuk tim baru yang khusus menangani akun pribadinya itu. Yang jelas Presiden Jokowi sangat membutuhkan bantuan admin-admin yang mengerti dan berpengalaman untuk mengelola akun tersebut.
Tak dapat dipungkiri, meskipun tak aktif secara langsung di jejaring sosial namun Presiden Jokowi sangat populer di media sosial hingga mampu mengantarnya menjadi orang nomor satu di negeri ini. Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar bahkan suatu keharusan untuk memanfaatkan media sosial seperti twitter sebagai media komunikasi dan berbagi yang efektif.
Berkaca dari Pak SBY Presiden Jokowi harus mulai aktif secara langsung memanfaatkan kecanggihan dan efektivitas media sosial seperti twitter. Tentunya rakyat Indonesia khususnya tweeps sangat menantikan tweet perdana Presiden Jokowi. Kita tunggu saja.