Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kontroversi Denny JA Sebagai Sastrawan Paling Berpengaruh

7 Januari 2014   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02 341 2
Sambil mempertanyakan kredibilitas 8 orang yang selanjutnya disebut Tim 8 saya menulis pikiran picik saya ini. Tersebutlah Tim 8 ini dengan segala kelihaian mereka telah membaptis 33 orang Indonesia sebagai sastrawan paling berpengaruh di tanah air ini hanya dengan 4 kriteria yang diciptakan dari hasil pergolakan selama dua hari. Entah yang disebut dua hari itu adalah dua hari penuh yang dua puluh empat jam atau dalam dua hari itu hanya ada lima menit diskusi. Intinya, dua hari.

Saya tidak tau persis 8 orang luar biasa itu -yang tak perlu saya sebutkan namanya alias silahkan googling- karena hanya beberapa karya mereka yang selintas saya baca. Selebihnya, di dalam Tim 8 tersebut tidak lebih hebat dari novelis dari kampung saya yg karna punya modal lantas melahirkan novel ecek-ecek memuakan ketika dibaca ataupun puisi-puisi mereka yg tak menggigit seperti nyamuk.

Jika menilik perkembangan sastra tanah tanah air, maka pantaslah jika sekalian penikmat sastra melantunkan protes mereka atas ditetapkannya Denny JA sebagai salah satu dari antara 33 sastrawan itu. Puisi esainya atau lebih banyaknya dia menggolontorkan dana untuk lomba puisi esai yang sampai saat ini masih dipertentangkan spesifikasi dan onderdilnya sepertinya menjadi salah satu alasan dia ditetapkan sebagai sastrawan berpengaruh. Inti protes bukan hanya masalah pada kualitas sastra, tapi kuantitas puisi yang dihasilkan Denny JA dari apa yang disebutnya sebagai puisi esai. Hanya ada satu buku karya Denny yang lantas oleh dia sendiri disebut sebagai pelopor genre baru sastra. Buku ini pun bukanlah keluaran penerbit mayor, tapi indie ala Denny.

Mencermati lagi salah satu kriteria penetapan yaitu “menempati posisi sebagai pencetus atau perintis gerakan baru yang kemudian melahirkan pengikut, penggerak, atau bahkan penentang” yang menjadi dasar pengangkatan Denny, maka alangkah sangat tak bijaknya Tim 8 ini. Lihat saja pendapat para sastrawan yang sampai saat ini masih mempertanyakan label “Puisi Esai” yang diciptakan Denny. Juga, Denny tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dunia baru di ranah sastra Indonesia. Apa yang selanjutnya disebut sebagai pengikut Denny adalah manusia-manusia setengah sadar yang ikut dalam lomba puisi esai karena iming-iming hadiah yang WOW!!

Penggerak??? Penggerak apa yang dimaksud dalam kriteria ini?? Apakah orang yang bergerak untuk ikut dalam fenomenona puisi esay yang diciptakan Denny? Tidak. Tidak ada. Selain tentunya tim sukses Denny yang dibayar untuk bekerja keras demi nama besarnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun