Dia...
Dia yang selalu singgah di ingatanku
Yang selalu terbayang di setiap  malamnya
Yang selalu datang di saban waktu
Yang datang bertahta mengalahkan sinderela
Â
Dia...
Dia yang ketika teringat menjadi hasra
Duhai senyummu tak bisa kulupakan
Senyum yang menjandi candu saat menerka
Membuat jantung berdebar tak karuan
Dia...
Dia yang tersenyum saat membaca puisi ini
Tetapi... ah sudahlah aku mungkin salah saat ini
Kukira dulu dia bertamu untuk diri ini
Ternyaata aku salah menyuguhkan hati bukannya kopi