Kepergian Lisna ke kota Bandung tidak mendapat izin dari orang tuanya, karena orang tua Lisna tidak ingin lisna meninggalkan sekolah dan takut sekolah menjadi berantakan karena terus bermain volly. Lisna yang pada dasarnya merupakan anak penurut mengalami dilema, kebimbangan lisna akhirnya dapat diakhiri karena dukungan maman yang selalu membujuk lisna untuk ikut seleksi ke bandung. Dukungan maman tidak lebih karena maman menaruh rasa suka pada lisna.
Maman yang merupakan teman satu sekolah dan teman sekampung, mau menemani dan membantu lisna ikut dapat ikut seleksi ke Bandung. Lisna berbohong pada orang tuanya dengan mengatakan alasan lain untuk dapat pergi ke Bandung, lisna berkonspirasi dengan maman. Akhirnya lisna dan maman berangkat pergi ke kota Bandung untuk ikut seleksi masuk tim jawa barat.
Ternyata seleksi dilaksanakan selama seminggu, tidak seperti yang dikira lisna dan maman. Lisna terpaksa untuk mengikuti seleksi selama seminggu, tapi lisna bingung karena takut orang tuanya khawatir dan lisna tidak tau mau nginap selama seminggu di kota bandung. Maman mengajak lisna untuk menginap dirumah bibinya manan. Sementara itu di kampung orang tua lisna mulai khawatir karena sudah dua hari lisna tidak pulang.
Di hari ke empat orang tua lisna menyusul lisna ke bandung dan mencari lisna berdasarkan infomasi yang didapat orang tua lisna dari sekolah lisna, kalau lisna pergi ke bandung untuk mengikuti seleksi. Orang tua lisna dapat menemui lisna di GOR Padjajaran yang akan mengikuti tahap akhir seleksi yang juga hari penentuan terpilih atau tidak masuk tim jawa barat. Orang tua lisna memaksa lisna untuk pulang, tapi lisna minta waktu untuk dapat mengikuti seleksi sehari lagi setelah itu baru dia mau pulang.
Lisna terpilih masuk tim mewakili jawa barat untuk ikut bertanding ke jakarta. Pemda Jawa Barat meminta izin kepada sekolah lisna untuk bisa ikut persiapan selama sebulan menjalani latihan di bandung. Maman bingung karena tidak bisa setiap hari menemani lisna untuk latihan dan tidak mungkin karena maman harus sekolah. Maman hanya bisa mengunjungi lisna seminggu sekali ke bandung.
Selama latihan lisna dekat dengan sujana salah satu pemain tim putra jawa barat yang berasal dari kota bandung. Sujana jatuh cinta pada lisna karena selain cantik juga jago main volly dan berkepribadian sederhana. Lisna menceritakan pada Manan saat mengunjungi Lisna seperti biasanya, kalau dirinya mulai jatuh cinta pada seseorang, Maman tertunduk sambil tersenyum sipu, jantung berasa berdebar-debar tidak karuan. Ternyata Lisna dapat merasakan apa yang selama ini Maman harapkan, itu kata hati kecil Manan penuh harapan. Tapi saat itu juga hati Maman berkecamuk, air mukanya padam, tatapan matanya kosong. Setelah Lisna mengatakan ada benih cinta tumbuh yang ditanam Sujana dalam hatinya.
Maman hanya bisa menjadi penonton, menyaksikan Lisna men-smess bertubi-tubi tim lawan mainnya, Manam tau dan bisa merasakan smess Lisna kencang dan tajam. Tepuk tangan riuh menyemangati tim jawa barat, Maman tersenyum sambil melangkah pergi sebelum pertandingan usai. Maman hanya bisa berharap Lisna pulang ke kampung dengan membawa kebanggaan seperti Maman yang selalu bangga karena pernah dan akan selalu mencintai Lisna.