Gairah sekolahmu hilang, bersama mereka yang mulai menjauh,
kau tanamkan benci suci pada mereka, mereka yang melarang anak-anaknya bermain denganmu,
Setiap hari kau sendiri di taman belakang sekolah, menyaksikan burung-burung mencari makan, dan membayangkan awan yang damai dan tenang,
Kau percaya,
Aku juga percaya,
Jauh entah dimana, garis indah telah Tuhan rencanakan untuk masa depan,
Aku tak kasihan padamu, karena itu tak mampu menyembuhkan,
Tapi doa kan selalu kupanjatkan, do'a yang pasti kan didengar Tuhan.