Idul Fitri kemarin saya dan keluarga mengikuti ritual negara Indonesia yaitu mudik, tradisi yang selalu mengangen’in. Biarpun jarak yang ditempuh sangatlah jauh dengan menggunakan kendaraan roda empat, tapi sangat berkesan dan akan terus ingin diulang.Kota tujuan ialah kota kecil antara Semarang dan Kudus, yaitu Demak. Biarpun kecil, kota ini menyimpan sejuta kenangan, baik tradisinya, keramahanya serta sejarahnya. Sudah lama saya tidak bersilaturahmi dengan kakek KH Muhammad Nurul Huda, pimpinan pondok pesantren At-Taslim kracaan bintoro Demak, tausiah-tausiah beliau selalu membekas dihati ini, ada keinginan anak saya apabila nanti sudah menginjak dewasa akan dipondokkan dipesantren ini. Disengaja datang agak malam karena filing saya tamu sdh pulang dan juga agar bisa bersilaturahmi agak lama, karena biasanya setelah sholat Id sampai menjelang sore si kakek banyak menerima tamu. Dan ternyata dugaan saya benar, tamu sudah agak sepi hanya ada beberapa kucing yang sangat jinak yang ada di ruangan tersebut yang menemani kami. Malam itu sang kakek banyak memberikan wejangan-wejangan, salah satunya ialah jangan lepas setiap hari membaca alqur’an, semoga hal ini akan selalu dilakukan hingga tutup usia nanti.