Mesjid Raya Limo Kaum terletak di Jorong Tigo Tumpauk, Nagari Limo Kaum, Kec. Limo Kaum, Kb. Tanah Datar, Sumatera Barat. Penamaan Limo Kaum karena di nagari itu terdapat lima kaum. Kelima kaum itu adalah, Kaum Dusun Tuo nan 4 Batua, Balai Batu Nan 5 Suku, Kampai III Tumpuak, Balai Labuah 6 Suku dan Kaum Kubu Rajo 3 Sandiang. Mesjid ini sangat mudah untuk diakses karena berada di pinggir jalan. Tidak diketaui secara pasti tahun pembuatan dari mesjid Raya Limo Kaum ini, namun menurt pengaja mesjid ini, Ustadz Asril mesjid ini berdiri sejak tahun 1690-an. Masjid Raya Lima Kaum awal mulanya didirikan oleh seorang ulama bernama Syekh Burhanuddin yang belajar ilmu agama ke negeri Samudra Pasai, Aceh. Mesjid pertama kali dibangun di Lantai Batu Nagari Limo Kaum. Mesjid ini didirikan di Gantian Lantai Batu. Lokasinya antara Balai Batu dengan Tigo Tumpuak. Di atas tanah Mak Lawik Datuak Pamuncak suku Sumagek. Mesjid dikenal dengan nama “ Ba aleh batu, ba dindiang angin-angin, ba atok langik“. Kemudian karena terus berkembang dibangunlah mesjid kedua yang mampu menampung jamaah lebih banyak di Subarang Tigo Tumpuak. Namun rupanya Islam sangatlah disukai oleh masyarakat Minang dan banyak yang kemudian beralih menjadi pemeluknya. Sehingga, mesjid yang kedua pun tak sanggup lagi menampung jamaah. Kemudian Datuk Lima Kaum saat itu yaitu Datuk Bandaro Kuniang, memerintahkan setiap suku untuk memulai membuat masjid baru. Akhirnya disepakati oleh Limo Kaum yang dikenal dengan 12 Koto – 9 Koto di Dalam untuk mendirikan masjid ke tiga.
Bangunan masjid dikelilingi oleh pagar besi dengan pondasi terbuat dari batu kali. Di sebelah utara dan selatan terdapat pintu gerbang terbuat dari beton cor dengan atap gonjong lima. Pada tiang terdapat hiasan kaligrafi “assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh”, “Allah”, dan “Muhammad”.