Berita harian Kompas Selasa ini (19/1/21) begitu puitis tapi menyesakkan. Robohnya fasilitas kesehatan kita. Judul yang mengingatkan pada novel Robohnya Surau Kami karya A.A Navis. Tulisan itu memulai dengan kisah perjuangan Dewi (bukan nama sebenarnya) yang gagal mendapat perawatan untuk ayahnya karena terus menerus ditolak rumah sakit karena alasan penuh. Ayah Dewi akhirnya mengembuskan nafas terakhir di taksi daring. Di Yogyakarta seorang warga desa Potorono Bantul Yogyakarta akhirnya wafat setelah ditolah sejumlah rumah sakit.
KEMBALI KE ARTIKEL