Menurut pandangan anak muda yang kurang belajar seperti saya, kerusuhan ini terjadi kemungkinan disiasati adanya isu-isu politik liar selain pemilu atau pilpres 2019.
Kalau dilihat dari berita berita yang beredar di media mainstream, sangat terlihat jelas bahwa yang ngerusuh adalah umat umat jihadis yang menginginkan negara ini hancur.
Tanpa kita ketahui dan tidak menutup kemungkinan, semua ini ada hubungannya dengan niat busuk umat jihadis terhadap pergantian ideologi negara yang di gaungkan oleh ormas terlarang HTI yang menginginkan negara ini menjadi negara berideologikan khilafah.
Sudah terlihat jelas dan mudah kebaca. Mereka menggandeng capres 02 untuk menjalankan niat busuknya, terbukti dengan adanya beberapa orang orang HTI di kubu 02.
Usut punya usut, mereka mengklaim kemenangan, tapi dirasanya kurang mampu untuk menggulingkan pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi, lalu mereka menggaungkanlah bahwa ada kecurangan kecurangan yang di lakukan oleh KPU maupun Bawaslu. Tujuannya satu, kekuasaan.
Dengan begitu, coba kita berandai sejenak, membayangkan negara ini di pimpin oleh prabowo dan umat umat jihadis seperti mereka, tidak lama kemudian, negara ini dijadikan negara berideologikan khilafah, dan dengan gaya marah marah prabowo, karena mereka memiliki kewenangan yang besar dalam ketatanegaraan ini.
Tapi apa boleh buat, KPU telah mengumumkan bahwa pasangan 01 lah yang memenangkan pilpres 2019 ini. Dan itu harus kita terima dengan konstitusional karena proses dan mekanismenya sudah sesuai dengan undang undang yang berlaku.
Kembali ke kerusuhan yang terjadi, mereka mereka yang sudah merasa kalah, Â prabowo cs tidak terima. Lalu ngerusuhlah mereka.
Umat umat jihadis itu, sepertinya memanfaatkan keadaan ini untuk membuktikan bahwa mereka benar benar menginginkan ideologi khilafah. Momen ini lah yang menurut mereka pas untuk dijadikan topeng untuk mereka memuluskan rencananya busuknya.
Tapi sayang, negara ini negara yang kuat. Kuatnya Polri dan TNI siap menjaga NKRI kita. Namun sangat disayangkan saja dengan adanya kerusuhan ini, banyak orang orang dirugikan, fasilitas umum dihancurkan, dan banyak lagi kerugian kerugian lainnya. Di isi lagi dengan pembatasan penggunaan media sosial juga, yang jelas jelas sudah merugikan banyak orang yang mencari nafkah di dunia media sosial seperti pedagang online dan lain lain.
Dengan adanya kerusuhan ini, saya sendiri menafsirkan bahwa mereka menginginkan negara ini terpecah belah antar golongan, lalu menjalankan niat busuk mereka yang ingin menjadikan negara ini negara berideologikan khilafah.
Tentu saja masyarakat Indonesia tidak setuju dan dengan keras menolaknya. Karena Indonesia bukan hanya ada satu kepercayaan saja, namun banyak kepercayaan kepercayaan yang ada di Indonesia.
Kalau kata Bung Karno, Bung Besar yang menjadi inspirator dunia mengatakan bahwa, 'Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan saudara sendiri'.
Jadi, sudah cukup Bung Karno dan kawan kawan saja yang berjuang merebut kemerdekaan, hari ini dan seterusnya tugas kita merawat kemerdekaan itu. Sudahi perpecahan, satukan tekad untuk indonesia yang lebih maju.
kira kira begitu kalau dari sudut pandang anak muda kurang belajar seperti saya.
Kalau kata Denny Siregar, jangan lupa seruput kopinya.