“Sejak Kalimat AngkaraKitaTerlanjur Menjadi Lampiran Kajian Lemhanas Kau dan aku Tahu Pahlawan Tidak Lagi DatangDariKurusetra Namun Dalam Bentuk Dominasi Mie Instant Di Tengah Bencana Sejak Tanah Basah ini Menagih JanjiMataYangDibayarMata Sejak Mata Sungai Menagih Suara MerekaYangHilang Di Ujung Desa Sejak Kebebasan Hanya Berarti Di Hadapan Kotak Suara Sejak Para Ekonom Memperlakukan Nasib Serupa Statistik Ramalan Cuaca Telah KhatamKitaBaca Semua Analisa Semua Neraca Semua Melihat Tai KucingYangMembenarkan Semua Prasangka KitaBelajar Membaca GejalaDariJelaga”
(Membaca Gejala dari Jelaga – Homicide)